JAKARTA – Penundaan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium pada 1 April lalu membuat seluruh masyarakat Indonesia merasa aman. Namun, ada beberapa hal yang sangat disayangkan, bagi pengguna BBM jenis Pertamax justru mengalami kenaikan yang kini tembus diangka lebih dari Rp10 ribu.
Dengan situasi tersebut, banyak mobil mewah yang terpaksa harus meminum bensin jenis premium. Hal itu mejadi perbincangan banyak orang di Jakarta dan sekitarnya, terlebih setelah diketahui kendaraan Toyota Alphard sedang mengisi bensin Premium di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di bilangan Jakarta.
Menanggapi hal itu, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Johnny Darmawan mengatakan, seharusnya mobil mewah itu jangan mengkonsumsi bahab bakar dengan jenis Premium. Sebab dapat mengurangi performa dan mesinnya akan cepat rusak.
“Kami (Toyota) tidak pernah merekomendasikan kendaraan mewah sekelas Alphard dan Camry menggunakan bahan bakar dengan oktan rendah. Kami selalu menghimbau kepada konsumen mobil mewah untuk mengisi bahan bakar yang memiliki oktan tinggi,” tutur Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) disela-sela peluncuran All New Camry, di Jakarta, Rabu (4/4/2012).
Sementara itu, General Manager Marketing Planing & Customer Relation, PT Toyota Astra Motor (TAM), Widyawati Soedigdo, menambahkan, dalam hal ini Toyota selalu menganjurkan kepada konsumen yang membeli Alphard dan Camry agar tetap menggunakan bahan bakar Pertamax atau yang memiliki oktan tinggi.
“Peran kami disini hanya menghimbau dan menganjurkan kepada konsumen mobil mewah agar menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan tinggi. Jika masih ada kendaraan mewah yang menggunakan bahan bakar bensin, itu tergantung dari pemilik kendaraannya, yang penting kami sudah menghimbaunya,” tambah Widyawati Soedigdo, kepada Okezone, disela-sela peluncuran All New Camry, di Jakarta.
Menurut Widyawati, hal itu juga sering terjadi dikarenakan kenakalan para supir mobil mewah. Seperti halnya, pemilik mobil mewah sudah menganjurkan diisi dengan bahan bakar Pertamax atau sejenisnya, tapi kenakalan para sopir sering terjadi dengan mengisi bahan bakar premium.
“Hal ini juga disebabkan karena kecurangan atau kenakalan para supirnya. Mungkin pemiliknya sudah memberi uang untuk membeli Pertamax, tapi tanpa sepengetahuan pemilik, supir itu mengisinya dengan bahan bakar premium,” tandas Widyawati.
(zwr)
Sumber okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar