Senin, 21 Januari 2013

Cita Cita yang Berganti Ganti

Fokus dengan cita-cita,wah ketika saya SMA kelas satu, baru kepengin merangkai cita-cita, sewaktu SMP belum deh kepikiran punya cita-cita, ketika saya bertemu dengan teman seoarang dosen di perguruan tinggi ternama di Jakarta, saya mengajak kedua anak saya dan satu keponakan saya, usia mereka 6-8 tahun..anak saya yang paling kecil di tanya tentang cita-cita dia hanya bisa diam dan tersenyum, begitu juga dengan anak saya yang kedua hanya tersenyum tanpa memberikan jawaban tentang cita-citanya..maklum yang bertanya orang baru, lain dengan kakak sepupunya dia langsung menjawab mau jadi pemain bola..
Ketika sesampai di rumah saya kembali bertanya kepada kedua anak saya mau jadi apa Abang ketika besar, Anak saya menjawab pengen menjadi BOS ...hahaha..

Begitu juga dengan saya, kenapa saya di usia hampir empat puluh tahun baru bisa merangkai cita-cita dengan benar, punya sekolah brodcasting dan menjadi trainer.
Kalau review kebelakang..kenapa cita-cita saya aga lama tercapai.
Saya punya cita cita ketika kelas satu SMA ingin masuk AKABRI, cita-cita menjadi AKABRI kandas karena nga masuk A1-A2 salah satu syarat masuk AKABRI yaitu harus jurusan A1 atau A2..cita-cita pertama kandas karena kurang belajar

Motivasi guru dalam memberikan arah cita-cita juga berbeda-beda..
Guru Bahasa Indonesia saya selalu bercerita tentang alumni siswanya bernama Kosasi, kamu lihat Kosasi pangkatnya sudah Kapten..wow keren (taq salah satu stasiun TV swasta)..
Berbeda dengan Guru Bahasa Inggris saya, Guru Bahsa Inggris saya selalu bilang kalian jadi apa saja yang penting kalian tekunin dan halal, kalian boleh menjadi tukang parkir, kalian tekunin menjadi tukang parkir siapa tau kalian b isa menjadi bos parkir, sewaktu SMA saya tidak faham yang di maksud bos parkir oleh guru bahasa Inggris saya, dan yang dikaksud bos parkir oleh guru bahasa inggis saya adalah bos seperti secure parking, best parking dll..Wow keren ini baru menjubkan..
Pernah suatu ketika guru bahsa Inggris saya melihat tayangan TVRI pada saat itu Bang Tantowi Yahaya sedang di wawancarai, dan guru bahasa Inggris saya bertnya siapa yang menonton acara tsb, dan kebetulan saya menontonya, saya di suruh bercerita tentang Tantowi Yahya, dan salah satu yang terkesan hingga sekarng adalah Bang Tantowi Yahya bercerita tentang seorang anak kecil yang sedang bermain di pinggiran empang dan Bang Tantowi bertanya kepada anak kecil tersebut akan menjadi apa kelak besar nanti..??

Beranjak kelas dua kembali merangkai cita-cita ingin menjadi Polisi, Ingin menjadi Hakim, Ingin menjadi pegawai bank yang berdasi pada tahun 1994 banyak Bank bermunculan karena deregulasi pemerintah memudahkan izin mendirikan Bank...dan ternyata ketika saya lulus SMA, saya mencoba masuk Akademi Litigasi Pengayoman, di dekat Rutan Salemba, saya ikut tes dan di terima, walau di terima saya nga jadi ambil kesempatan tersebut dan saya memilih bekerja ikut kakak saya di sebuah kontraktor Telekom..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

summer collection