Ada
seorang Ibu sedang membawa putri kecilnya ke mal. Tiba-tiba si putri
kecil menangis menjerit-jerit karena keinginannya ditolak oleh ibunya.
la ingin dibelikan sepeda motor yang terpampang di pameran mal itu. Si
kecil jengkelnya bukan main, karena keinginannya tidak dikabulkan saat
itu oleh ibunya.
“Sudahlah,
Nak. Nanti kalau kamu sudah gedhe pasti saya belikan. Kalau kamu naik
sepeda motor sekarang, kamu malah calaka. Motornya hancur kamu entah apa
jadinya....” Tapi saking dongkolnya si anak tetap saja ngaak paham,
lain dia terus-menerus menangis.
Itulah
keinginan dan hasrat kita kadang tidak sesuai dengan takdir Allah.
Padahal bukannya Allah menolak; keinginan kita, tetapi kapan dan di mana
yang pas dengan keselamatan kita. maka Allah lebih Maha tahu.
Sebagaimana
kasus si kecil tadi Kitapun merasa jengkel dengan Allah, sudah lama
berdoa kok nggak dikabulkan juga, apakah kita salah? Karena itu dalam
kitab al-Hikam disebutkan, “Janganlah Anda putus asa berharap dan
berdoa ketika doa Anda belum dikabulkan. Allah yang Maha tahu dan
memilihkan terbaik kapan dan dimana keinginan kita itu diwujudkan.”
Jangan
sampai Anda berhenti berdoa. Sebab doa itu munajat hamba Allah, dan
munajat itu terasa begitu indah terdengar Allah. Munajat itu adalah
sentra ibadah pula.
Apa
yang kita lakukan selama ini sebagai bukti kita ini “hamba Allah”. Apa
yang selama ini kita panjatkan sebagai bukti bahwa kita sedang
mempersiapkan diri untuk disemai oleh Rahmat dan Fadlnya Allah.
Ada
seorang Sufi mengatakan, “Seandainya manusia mengetahui hikmah di balik
cobaan dan kegagalan, pasti dia setiap hari akan memohon kepada Allah
agar diberi cobaan.”
Allah
telah menyelamatkan Anda. Ketika Anda menginginkan sesuatu, Anda juga
lupa, bahwa apakah ketika keinginan itu terkabul bisa menyelamatkan diri
Anda? Seperti kisah si putri kecil di atas? Bukankah keinginan Anda itu
sebagai cita-cita, tetapi belum tentu Anda siap benar, ketika keinginan
itu dikabulkan. Justru sebaliknya malah Anda bisa celaka?
Nah,
Anda serahkan saja kepada Allah; Hak kita hanyalah berikhtiar, dan hak
Allahlah yang memilihkan terbaiknya. Apa yang diberikan oleh Allah
kepada kita, sedikit ataupun banyak, harus kita terima dengan hatirela
karena itu dari Allah. Kalau Anda diberi sesuatu yang nilai harganya
tidak berharga oleh seorang raja, pasti hadiah itu akan Anda simpan di
tempat yang sangat terhormat. Hal yang sama kepada Allah, enak atau
tidak enak itu dari Allah. Biar kita bisa memiliki sifat rida
Kepada-Nya.
Ada
seorang Ibu sedang membawa putri kecilnya ke mal. Tiba-tiba si putri
kecil menangis menjerit-jerit karena keinginannya ditolak oleh ibunya.
la ingin dibelikan sepeda motor yang terpampang di pameran mal itu. Si
kecil jengkelnya bukan main, karena keinginannya tidak dikabulkan saat
itu oleh ibunya.
“Sudahlah,
Nak. Nanti kalau kamu sudah gedhe pasti saya belikan. Kalau kamu naik
sepeda motor sekarang, kamu malah calaka. Motornya hancur kamu entah apa
jadinya....” Tapi saking dongkolnya si anak tetap saja ngaak paham,
lain dia terus-menerus menangis.
Itulah
keinginan dan hasrat kita kadang tidak sesuai dengan takdir Allah.
Padahal bukannya Allah menolak; keinginan kita, tetapi kapan dan di mana
yang pas dengan keselamatan kita. maka Allah lebih Maha tahu.
Sebagaimana
kasus si kecil tadi Kitapun merasa jengkel dengan Allah, sudah lama
berdoa kok nggak dikabulkan juga, apakah kita salah? Karena itu dalam
kitab al-Hikam disebutkan, “Janganlah Anda putus asa berharap dan
berdoa ketika doa Anda belum dikabulkan. Allah yang Maha tahu dan
memilihkan terbaik kapan dan dimana keinginan kita itu diwujudkan.”
Jangan
sampai Anda berhenti berdoa. Sebab doa itu munajat hamba Allah, dan
munajat itu terasa begitu indah terdengar Allah. Munajat itu adalah
sentra ibadah pula.
Apa
yang kita lakukan selama ini sebagai bukti kita ini “hamba Allah”. Apa
yang selama ini kita panjatkan sebagai bukti bahwa kita sedang
mempersiapkan diri untuk disemai oleh Rahmat dan Fadlnya Allah.
Ada
seorang Sufi mengatakan, “Seandainya manusia mengetahui hikmah di balik
cobaan dan kegagalan, pasti dia setiap hari akan memohon kepada Allah
agar diberi cobaan.”
Allah
telah menyelamatkan Anda. Ketika Anda menginginkan sesuatu, Anda juga
lupa, bahwa apakah ketika keinginan itu terkabul bisa menyelamatkan diri
Anda? Seperti kisah si putri kecil di atas? Bukankah keinginan Anda itu
sebagai cita-cita, tetapi belum tentu Anda siap benar, ketika keinginan
itu dikabulkan. Justru sebaliknya malah Anda bisa celaka?
Nah,
Anda serahkan saja kepada Allah; Hak kita hanyalah berikhtiar, dan hak
Allahlah yang memilihkan terbaiknya. Apa yang diberikan oleh Allah
kepada kita, sedikit ataupun banyak, harus kita terima dengan hatirela
karena itu dari Allah. Kalau Anda diberi sesuatu yang nilai harganya
tidak berharga oleh seorang raja, pasti hadiah itu akan Anda simpan di
tempat yang sangat terhormat. Hal yang sama kepada Allah, enak atau
tidak enak itu dari Allah. Biar kita bisa memiliki sifat rida
Kepada-Nya.
Ada
seorang Ibu sedang membawa putri kecilnya ke mal. Tiba-tiba si putri
kecil menangis menjerit-jerit karena keinginannya ditolak oleh ibunya.
la ingin dibelikan sepeda motor yang terpampang di pameran mal itu. Si
kecil jengkelnya bukan main, karena keinginannya tidak dikabulkan saat
itu oleh ibunya.
“Sudahlah,
Nak. Nanti kalau kamu sudah gedhe pasti saya belikan. Kalau kamu naik
sepeda motor sekarang, kamu malah calaka. Motornya hancur kamu entah apa
jadinya....” Tapi saking dongkolnya si anak tetap saja ngaak paham,
lain dia terus-menerus menangis.
Itulah
keinginan dan hasrat kita kadang tidak sesuai dengan takdir Allah.
Padahal bukannya Allah menolak; keinginan kita, tetapi kapan dan di mana
yang pas dengan keselamatan kita. maka Allah lebih Maha tahu.
Sebagaimana
kasus si kecil tadi Kitapun merasa jengkel dengan Allah, sudah lama
berdoa kok nggak dikabulkan juga, apakah kita salah? Karena itu dalam
kitab al-Hikam disebutkan, “Janganlah Anda putus asa berharap dan
berdoa ketika doa Anda belum dikabulkan. Allah yang Maha tahu dan
memilihkan terbaik kapan dan dimana keinginan kita itu diwujudkan.”
Jangan
sampai Anda berhenti berdoa. Sebab doa itu munajat hamba Allah, dan
munajat itu terasa begitu indah terdengar Allah. Munajat itu adalah
sentra ibadah pula.
Apa
yang kita lakukan selama ini sebagai bukti kita ini “hamba Allah”. Apa
yang selama ini kita panjatkan sebagai bukti bahwa kita sedang
mempersiapkan diri untuk disemai oleh Rahmat dan Fadlnya Allah.
Ada
seorang Sufi mengatakan, “Seandainya manusia mengetahui hikmah di balik
cobaan dan kegagalan, pasti dia setiap hari akan memohon kepada Allah
agar diberi cobaan.”
Allah
telah menyelamatkan Anda. Ketika Anda menginginkan sesuatu, Anda juga
lupa, bahwa apakah ketika keinginan itu terkabul bisa menyelamatkan diri
Anda? Seperti kisah si putri kecil di atas? Bukankah keinginan Anda itu
sebagai cita-cita, tetapi belum tentu Anda siap benar, ketika keinginan
itu dikabulkan. Justru sebaliknya malah Anda bisa celaka?
Nah,
Anda serahkan saja kepada Allah; Hak kita hanyalah berikhtiar, dan hak
Allahlah yang memilihkan terbaiknya. Apa yang diberikan oleh Allah
kepada kita, sedikit ataupun banyak, harus kita terima dengan hatirela
karena itu dari Allah. Kalau Anda diberi sesuatu yang nilai harganya
tidak berharga oleh seorang raja, pasti hadiah itu akan Anda simpan di
tempat yang sangat terhormat. Hal yang sama kepada Allah, enak atau
tidak enak itu dari Allah. Biar kita bisa memiliki sifat rida
Kepada-Nya.
Ada
seorang Ibu sedang membawa putri kecilnya ke mal. Tiba-tiba si putri
kecil menangis menjerit-jerit karena keinginannya ditolak oleh ibunya.
la ingin dibelikan sepeda motor yang terpampang di pameran mal itu. Si
kecil jengkelnya bukan main, karena keinginannya tidak dikabulkan saat
itu oleh ibunya.
“Sudahlah,
Nak. Nanti kalau kamu sudah gedhe pasti saya belikan. Kalau kamu naik
sepeda motor sekarang, kamu malah calaka. Motornya hancur kamu entah apa
jadinya....” Tapi saking dongkolnya si anak tetap saja ngaak paham,
lain dia terus-menerus menangis.
Itulah
keinginan dan hasrat kita kadang tidak sesuai dengan takdir Allah.
Padahal bukannya Allah menolak; keinginan kita, tetapi kapan dan di mana
yang pas dengan keselamatan kita. maka Allah lebih Maha tahu.
Sebagaimana
kasus si kecil tadi Kitapun merasa jengkel dengan Allah, sudah lama
berdoa kok nggak dikabulkan juga, apakah kita salah? Karena itu dalam
kitab al-Hikam disebutkan, “Janganlah Anda putus asa berharap dan
berdoa ketika doa Anda belum dikabulkan. Allah yang Maha tahu dan
memilihkan terbaik kapan dan dimana keinginan kita itu diwujudkan.”
Jangan
sampai Anda berhenti berdoa. Sebab doa itu munajat hamba Allah, dan
munajat itu terasa begitu indah terdengar Allah. Munajat itu adalah
sentra ibadah pula.
Apa
yang kita lakukan selama ini sebagai bukti kita ini “hamba Allah”. Apa
yang selama ini kita panjatkan sebagai bukti bahwa kita sedang
mempersiapkan diri untuk disemai oleh Rahmat dan Fadlnya Allah.
Ada
seorang Sufi mengatakan, “Seandainya manusia mengetahui hikmah di balik
cobaan dan kegagalan, pasti dia setiap hari akan memohon kepada Allah
agar diberi cobaan.”
Allah
telah menyelamatkan Anda. Ketika Anda menginginkan sesuatu, Anda juga
lupa, bahwa apakah ketika keinginan itu terkabul bisa menyelamatkan diri
Anda? Seperti kisah si putri kecil di atas? Bukankah keinginan Anda itu
sebagai cita-cita, tetapi belum tentu Anda siap benar, ketika keinginan
itu dikabulkan. Justru sebaliknya malah Anda bisa celaka?
Nah,
Anda serahkan saja kepada Allah; Hak kita hanyalah berikhtiar, dan hak
Allahlah yang memilihkan terbaiknya. Apa yang diberikan oleh Allah
kepada kita, sedikit ataupun banyak, harus kita terima dengan hatirela
karena itu dari Allah. Kalau Anda diberi sesuatu yang nilai harganya
tidak berharga oleh seorang raja, pasti hadiah itu akan Anda simpan di
tempat yang sangat terhormat. Hal yang sama kepada Allah, enak atau
tidak enak itu dari Allah. Biar kita bisa memiliki sifat rida
Kepada-Nya.
Ada
seorang Ibu sedang membawa putri kecilnya ke mal. Tiba-tiba si putri
kecil menangis menjerit-jerit karena keinginannya ditolak oleh ibunya.
la ingin dibelikan sepeda motor yang terpampang di pameran mal itu. Si
kecil jengkelnya bukan main, karena keinginannya tidak dikabulkan saat
itu oleh ibunya.
“Sudahlah,
Nak. Nanti kalau kamu sudah gedhe pasti saya belikan. Kalau kamu naik
sepeda motor sekarang, kamu malah calaka. Motornya hancur kamu entah apa
jadinya....” Tapi saking dongkolnya si anak tetap saja ngaak paham,
lain dia terus-menerus menangis.
Itulah
keinginan dan hasrat kita kadang tidak sesuai dengan takdir Allah.
Padahal bukannya Allah menolak; keinginan kita, tetapi kapan dan di mana
yang pas dengan keselamatan kita. maka Allah lebih Maha tahu.
Sebagaimana
kasus si kecil tadi Kitapun merasa jengkel dengan Allah, sudah lama
berdoa kok nggak dikabulkan juga, apakah kita salah? Karena itu dalam
kitab al-Hikam disebutkan, “Janganlah Anda putus asa berharap dan
berdoa ketika doa Anda belum dikabulkan. Allah yang Maha tahu dan
memilihkan terbaik kapan dan dimana keinginan kita itu diwujudkan.”
Jangan
sampai Anda berhenti berdoa. Sebab doa itu munajat hamba Allah, dan
munajat itu terasa begitu indah terdengar Allah. Munajat itu adalah
sentra ibadah pula.
Apa
yang kita lakukan selama ini sebagai bukti kita ini “hamba Allah”. Apa
yang selama ini kita panjatkan sebagai bukti bahwa kita sedang
mempersiapkan diri untuk disemai oleh Rahmat dan Fadlnya Allah.
Ada
seorang Sufi mengatakan, “Seandainya manusia mengetahui hikmah di balik
cobaan dan kegagalan, pasti dia setiap hari akan memohon kepada Allah
agar diberi cobaan.”
Allah
telah menyelamatkan Anda. Ketika Anda menginginkan sesuatu, Anda juga
lupa, bahwa apakah ketika keinginan itu terkabul bisa menyelamatkan diri
Anda? Seperti kisah si putri kecil di atas? Bukankah keinginan Anda itu
sebagai cita-cita, tetapi belum tentu Anda siap benar, ketika keinginan
itu dikabulkan. Justru sebaliknya malah Anda bisa celaka?
Nah,
Anda serahkan saja kepada Allah; Hak kita hanyalah berikhtiar, dan hak
Allahlah yang memilihkan terbaiknya. Apa yang diberikan oleh Allah
kepada kita, sedikit ataupun banyak, harus kita terima dengan hatirela
karena itu dari Allah. Kalau Anda diberi sesuatu yang nilai harganya
tidak berharga oleh seorang raja, pasti hadiah itu akan Anda simpan di
tempat yang sangat terhormat. Hal yang sama kepada Allah, enak atau
tidak enak itu dari Allah. Biar kita bisa memiliki sifat rida
Kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar