Minggu, 05 Juni 2016
Cerita ramadhan tahun lalu.
Sudah di penghujung ramadhan, tidak terasa umat muslim dunia akan mengahiri ramadhan 1436 H tahun ini, apa yang sudah kita dapatkan, hatam qur'an ?, taraweh yang full ?, sedekah yang rutin?, atau ibadah ibadah lainnya ?, semoga kita termasuk dalam orang yang maximal dalam beribadah di bulan ramadhan ini.
Sudah mejadi kebiasaan rutin di masjid Kami di Nurul Iman diadakan itikaf, yaitu suatu kegiatan ibadah menetap di masjid selama sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan dalam rangka menjemput lailatur qodar atau malam seribu bulan, jumlah peserta yang terdata menurut panitia itikaf berjumlah 70 orang.
Dari sekian orang yang beritikaf ada juga peserta itikaf yang hanya datang di malam hari saja, saya dan dua orang teman saya termasuk yang datang di malam hari terutama malam malam ganjil, saya menyebutnya peserta ngalong karena siangnya masih sibuk dengan pekerjaan saya.
Di malam yang kedua puluh sembilan semalam (15/07), ketika suhur kami di siapkan oleh panitia makan sahur bersama, menu sahur selalu berganti-ganti, kadang nasi padang, kadang sayur asem beserta lauk tempe tahu, semur,dll dan pada malam terakhir kami di siapkan oleh panitia menu ketupat sayur dengan lauk semur daging dan semur tahu, sungguh luar biasa penyanyian dari panitia, namun ada yang kurang, yaitu sendok, panitia lupa menyiapkan sendok untuk menu ketupat sayur, alhasil ada peserta yang makan dengan tangan, ada juga satu sendok bergantian, bahkan ada yang menggunakan centong nasi sebagai sendok dan bergantiap pula hehehe, ahh luar biasa peserta itikap ini penuh dengan kebersamaan, begitu pikir saya.
Selesai sholat shubuh berjamaah, saya dan kedua teman saya memperhatikan satu satu peserta yang berwajah orientral, dia seorang pemuda dan baru subuh ini saya melihatnya, teman saya Aan bilang kemaren subuh, dia hampir mau kesiangan, akhirnya di bangungin sama si Gondol, saya penasaran dengan wajahnya yang oriental, saya bertanya ke Gondol, "Dol siapa nama pemuda itu?, Gondol dengan PD menjawab Rudi namanya" sambil si Gondol pergi mencari tempat untuk istirahat tidur, saya dan Aan masih memperhatikan pemuda tersebut, tampaknya pemuda tersebut masih sibuk membaca qur'an digital di Hpnya.
Akhir setelah selesai dia membaca qur'an, sayapun di suruh menyapa oleh teman saya Aan, karena si Aan penasaran juga dengan wajah yg oriental.
Ketika pemuda tersebut melewati saya, langsung saya sapa, mau kemana bang ? Kita ngobrol sebentar!, dia pun duduk dengan kami, pertanyan pertama yang saya ajukan, tinggal dimana bang ? Dia menjawab tinggal di kebon jeruk, saya kos dan bekerja di daerah kebon jeruk katanya, asli jakarta tanya si Aan?, dia menjawab "yaa asli jakarta orang tua tinggal di glodok", saya menambahkan ohh wajah ente mirip cina glodok (saya berusaha untuk bercanda hehehe), masih ada keturunan ente ? "ia benar", jawabnya, saya masih ada keturunan, katanya, saya dan Aan pun menjawab bareng, "Ohhhh"..kembali saya bertanya sudah lama menjadi muslim ?? Kenapa saya bertannya lamanya dia beragama muslim, karena hampir kebanyak orang cina bergama non muslim, "Baru dua tahun ini saya menjadi muslim sebelumnya saya beragama Katolik" katanya, saya semakin penasaran ko bisa ?? Dia pun menjelaskan, ketika kuliah saya pernah membanding-banding agama islam dangan agama sebelumnya, dan akhirnya saya putuskan untuk bersyahadat karena saya sudah yakin dengan agama pilihan saya, saya mengucapkan syukur Alhamdulillah ente dikasih hidayah, karena ente mencari dan aktive, hidayat tidak akan datang, kalau kita tidak mencari. Saya bilang sama pemuda tersebut. Kalau kami islam keturunan, antum luar biasa..puji saya.
Sebenarnya kepeingin berlama-lama ngobrol dengan pemuda tersebut, karena dia ingin pamit pulang, kami pun mengahiri pembicaraan kami dengan menanyakan namanya, siapa nama ente? Pemuda tadi menjawab nama saya Raymond, saya dan Aan sempat tertawa dengan jawaban raymond, saya bilang tadi saya bertanya sama gondol teman saya, nama ente katanya Rudi
,Ternyata Raymond..haduh Gondol Dol sebelum tabayun langsung menyebutkan nama orang secara asal aja.
Raymond pun pamitan, dan saya hanya mendo'akan semoga antum istiqomah di jalan islam..
Raymond pemilik situs sahabatkita dot com
Pengalaman itikaf tadi malam di masjid Nurul Iman.
16 juli 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar