Senin, 05 Desember 2016

Cerita 212 untuk anakku





Abi besok ikut aksi bi ? pertanyaan yang dilemparkan oleh anak saya yang pertama, iya abi ikut, tapi abang di kasih tau sama teman ga jadi perang bi, si A.. sudah jadi tersangka, “kata anak saya”, ini bukan masalah perang bang, tapi bentuk keimanan kita membela quran, obrolan terputus, karena saya sudah sampai ke depan pintu gerbang sekolah.

Dua kali Alhamdulillah saya ikut aksi bela Islam, di aksi bela Islam kedua, saya berangkat bersama KH Ahmad Ihsan, awal saya sudah siap-siap menuju istiqlal, namun ada jamaah dari karawang yang ingin bertemu dengan sang kyai, akhir saya pun meluncur kerumah sang Kyai, ternyata sang kyai sudah siap-siap mau berangkat menuju istiqlal, setelah bertemu dengan jamaah, saya di tawarkan untuk satu mobil menuju istiqlah, waktu saat itu sudah menunjukan pukul 11, saya memperkirakann bakal jumatan di jalan, namun kami tidak langsung ke istiqlal, tapi menuju kediaman masjid kwitang, sampai di lokasi adzan kedua baru saja selesai, kami sempat sholat jumaat di lokasi, setelah sholat jumat, kami menuju istana, cuaca saat itu sangat teduh, kami tidak kepanasan, jamaah begitu tertib, kami selalu diingatkan untuk tidak membuang sampah, untuk tidak merusak tanaman, ingat nanti masuk metro tivu, begitu ada yang berteriak, Alloh memberikan kelancaran perjalanan kami, Alloh memberikan udara sejuk kepada kami, bertanda Alloh meridhoi aksi itu.

Di aksi ketiga saya datang aga terlambat, karena saya mesti antar anak saya terlebih dahulu, motor saya parkir, di bawah jembatan jati baru, karena saya melihat sudah banyak para peserta aksi yang parkir kendaraan disana, saya langsung menuju pom bensin untuk berwudhu, karena saya datang sendiri, saya menyapa siapapun yang lewat, saya bergabung dengan peserta aksi dari pasar ikan, sesampai di perempatan Bank Indonesia, saya langsung di sapa dengan suguhan lemper, kurma dan air mineral, ada saja kebaikan yang saya temui, jas hujan plastik di borong olah seorang seorang peserta aksi, dan di bagikan ke peserta lain, termasuk saya, hujan yang awalnya rintik mulai deras, jas hujan yang saya gunakan menjadi saksi di akherat nanti untuk bapak yang bersedekah tadi, adzan sudah berkumandang, hujan deras membasahi kami semua, saat kutbah berlangsung hujan mulai reda, hingga sholat jumat selesai.

Sayapun melanjutkan, harapan saya saya bisa menembus patung kuda, kebaikan apalagi yang saya temui, banyak orang yang bersedakah saat itu, ratusan nasi kotak di bagikan, ribuat roti dalam 1 mobil box besar di sebarkan, bahkan ada yang memborong rujak untuk di bagikan kepada peserta aksi. Sampai di belakang gedung indosat, masa sudah mulai padat, saya berjumpa dengan artis bang Hafiz salim dan ragil, kami melanjutkan menuju patung kuda, namun jamaah begitu banyak, kami urungkan niat, kami mundur, saya terpisah dengan rombongan bang hafiz, dan arus massa menggiring saya kembali kepertigaan budi kemuliaan.

Saya mendengarkan sholawat bergema, takbir berkumandang, walapun saya belum pernah pergi ke tanah suci, saya merasakan kenikmatan seperti di tanah suci, makanan berlimpah, ketertiban dan kebersihan terjaga, sekali lagi Alloh meridhoi aksi ini, Alloh tunjukan kebesarnya saat itu, saya hanya bisa berdo'a ya Alloh kuat kan iman islam kami, kuatkan iman islam keluarga kami, kuatkan iman islam pejuang kami, Ya Alloh jayakan umat islam Indonesia, Ya Jadikan keturunan kami mujahid, dan merasakan kejayaan Islam dari negeri NKRI ini seperti apa yang di impikan oleh Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina.,“Dan bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu para ‘Ulama mengiranya Khurasan, dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan pemaknaan itu dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah ‘Umawiyah. Tapi kini kita tahu; dunia Islam ini membentang dari Maghrib; dari Maroko, sampai Merauke”, ujar beliau terkekeh. “Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam.”

Untuk anak ku Fastabiq dan Fazhna





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

summer collection