Merubah Nasib !

Kalimat miskin dan geblek pernah terngiang di telinga saya, atau dari teman teman pernah mengalaminya juga kan ?? Saya yakin pernah apalagi kalau target calon istrinya orang borjois atau dari golongan kasta sudra,  pasti sang calon mertua menanyakan kerja dimana? kamu lulusan oxpord ya ?? punya shoroom berapa??? ibunya dosen dimana ????  Beribu pertanyaan yang seperti nya si calon mertua sudah tau jawabannya hahaha.(Pengalaman pribadi nih)..

Libur panjang ini, kebetulan tidak ada job event, saya sengaja tidak ikut dua keluarga besar saya yang sedang menikmati libur di cirebon dan di cibodas.. Libur panjang ini saya manfaatkan untuk mengudate dua web baru saya yaitu rumahtalent dan pesan-catering.

Kembali ketopik tentang nasib, memang bicara nasib terasa menyedihkan bagis sebagian orang, ya nasib sering di jadikan kambing hitam dari sebuah kejadian, di kampung saya ada pedagang es doger yang sering keliling di jalan karya utama, saya sudah mengenalnya sejak saya masih di sekolah dasar, hingga saat ini bang edy penjual es doger tersebut masih keliling dengan gerobak kesayangannya, sebagian dari kita berpikir memang udah nasibnya kali, lagi lagi nasib yang di jadikan kambing hitam.

Dua web saya yang baru tersebut sebenarnya bagian bagaimana saya melihat sebuah peluang usaha ketika saya menemani salah satu ustadz dalam sebuah produksi sinetron, peluang apa yang bisa saya manfaatkan, empat bulan merupakan waktu yang panjang berkenalan dengan unit produksi, perkenalan itu bukan azas mafaat tetapi bagaimna kita menawarkan diri kebutuhan apa yang bisa kita tawarkan, ada kebutuhan catering di sinetron, ada kebutuhan pemain, ada kebutuhan sewa kendaraan, dan lain lain, semua itu kalau kita jeli

menjadi  sebuah peluang bagi saya, walaupun saat ini belum ada hasil dari dua web tersebut, ujung ujung nya adalah ikhtiar bagai mana saya merubah nasib, dan menjawab pertanyaan sang calon mertua hahaaha..

Ya nasib mu bisa berubah dengan cara perbanyak networking, ihktiar dan do’a.

  

Selamat berlibur teman

 Salam minimal 1 milyar perbulan