Istilah jemput bola mungkin tidak asing bagi teman teman yang menggeluti dunia pemasaran,
strategi jemput bola etah siapa yang mempopulerkan, sewaktu saya menjadi sales
filter di sanyo, saya menggunakan strategi jemput bola, disaat teman teman yang
lain menunggu bola, saya membuat brosur sewa filter, dan saya sebar brosur
tersebut di pemukiman yang air sumurnya keruh, Alhamdulillah resposn cukup baik
dari usaha saya.
Pengalaman bekerja di sanyo mengingatkan saya dengan
atasan saya bernama Ricky (baca Rikki), teman teman sales memanggilnya Bos
Ricky, karena memang gayanya kaya Bos Besar si Ricky ini, setelah Bos Ricky
resign dari Sanyo, Bos Ricky membuka usaha
telor, saya sempat mampir ke tokonya daerah kranggan Bekasi, dia
menamakan tokonya dengan nama “Bintang Telor”, saat saya datang Bos Ricky
sedang menata telornya untuk di antarkan ke para pelanggannya, belum lama dia
membuka usaha telor tersebut, Bos Ricky berbagi pengalaman dengan saya,
bagaimana awalnya ia tertarik membuka usaha telor tersebut, sebenarnya ia
meniru usaha omnya yang telah sukses berbisnis telor, setiap malam dua truk
engkel dengan bermutan telor datang ke toko omnya, atas saran omnya dia
memberanikan diri membuka usaha telor.
Setelah dia mendapatkan tempat, ia datangkan semua warung
di sekitar tokonya, dia ikuti setiap orang yang membawa peti telor, jika
pembawa petin telor tersebut hot buyer langsung ia tawarkan.
Sayangnya saya kehilangan kontak dengan bos Ricky, tapi
ada cerita menarik dari pedagang telor di dekat rumah saya, tiga tahun yang lalu,
ketika saya baru pindah rumah di daerah
sawangan, ada pedagang telor yang memulai usahanya dari garasi rumah, rumahnya
aga jauh dari pemukiman penduduk, tetangganya hanya beberapa rumah, ada satu
warung dan bengkel motor disisi kirinya, sedang sisi kanan rumah kosong, dan tebentang
luas kebon jambu di depan rumahnya, saya rasa pedang telor dekat rumah saya
menggunakan strategi jemput bola, karena tempat ia memulai usaha bukan di daerah
pemukiman padat, jauh dari keramaian, ketika menjelang magrib suasa sepi di
kampungnya tersebut.
Saya belum sempat menanyakan berapa omset pegang telor
tersebut, tetapi kemajuan yang saya lihat, dari pegang telor tersebut, sudah
nongkrong Honda Mobilio terbaru, dan rumahnya sudah di pagar tinggi dengan
kolam dan tamannya.
Siapapun Bisa Jadi Wirausahawan Sukses, Asal Mau!
Ini cerita bukti bahwa wirausaha itu lebih pada soal tekad
dan kemauan.
Masih do’a yang sama
Semoga Rezeki Kalian satu milyar perbulan.
Sawangan, 220706
Tidak ada komentar:
Posting Komentar