![]() |
gambar dari detik |
Selasa kemaren saya berjumpa dengan sahabat lama saya,
sahabat lama saya secara financial sudah cukup sukses menurut saya, usaha makanan yang ia rintis terus berkembang dan maju, terbukti istrinya sudah di perdayakan di
usaha tersebut, alias di suruh berhenti kerja, dari perusahaan skala
nasional, salah satu konter usaha
makanannya berada di belakang bandara, saya tahu untuk menyewa ruang
usahanya cukup mahal, yang saya salut dengan sahabat saya, ia begitu peduli
akan kesulitan yang terjadi pada saudaranya, bahkan ia rela menjual salah satu asset
propertynya, untuk membantu kesulitan financial saudaranya.
Sebelumya saya pernah mendengar kisah sukses saudaranya,
saudaranya pernah punya usaha tiketing, tour and travel, karena saya tahu latar belakang saudaranya,
dari tidak punya, menjadi punya, dan saat ini kembali menjadi tidak punya, sekarang
ini saudaranya sedang terlilit hutang usaha, hingga milyaran, itulah ujian,
ujian dalam bisnisnya berpengaruh terhadap kehidupan rumah tangganya, dalam
kasus saudaranya, saya melihat,
saudaranya terlalu berani menambah modal kerja dengan pinjaman kartu kredit.
Memang ada juga orang yang sukses menjalankan usaha dengan
kartu kredit, tetapi lebih banyak yang tidak suksesnya di banding dengan
suksesnya, sudah banyak teman-teman
saya, yang harus lari dari kenyataan ketika kreditnya macet akibat menggunakan kartu kredit untuk
usaha, ada teman saya harus mengganti namanya ketika deb kolektor datang, ada
yang harus pindah rumah, karena tidak tahan dengan terror para deb kolektor,
bahkan ada juga yang harus ganti muka dan dan ganti KTP (untung ngga ganti kelamin hehehe).
Saya pernah melihat iklan di media masa yang isinya manfaatkan
kartu kredit anda untuk membuka peluang usaha, jadikan kartu kredit anda mesin
pencek uang, gilee nih iklan, jangan-jangan pemasang iklan kerjasama dengan
pihak bank, yang saya rasakan, ketika usaha dengan kartu kredit, usaha
saya sulit berkembang, kalau melihat yang bening-bening perasaan mau traktir
aja dengan kartu kredit, mungkin ini juga efek dari kartu kredit yang berbau riba, ketika banyak memakan riba, akan berpengaruh
dengan ahlak, ahlak berpengaruh dengan prilaku, prilaku berpengaruh dengan
pergaulan, dan akhirnya bergaul di rumah janda muda, masa
sih orang deketin janda muda, gara-gara kartu kredit ? ini saya umpamakan dengan ahlak dari pemakan
riba yaa, hanya contoh kasus, tidak bisa di generalisasi dengan janda hahaha, masalahnya yang deketin janda sudah punya istri, dan tidak ada izin dari istri tuanya, mulai ngawur..
Semoga kita di jauhkan dari hutang, apalagi hutang kartu
kredit.
Insyaalloh rezeki kalian satu milyar perbulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar