Rabu, 07 Juni 2017

Mati tidak mengenal usia





Kemaren malam pukul 3:40 (070517), saya di kejutkan dengan miscall dari keluarga saya di kebon jeruk, 12 kali panggilan tidak terjawab, memang semua handphone, saya di letakan di ruang tamu, ketika ada ada panggilan telepon saya tidak mendengarnya, 12 panggilan tersebut  pukul 02.02 dini hari, saya berpirasat, pasti ada keluarga kami yang meninngal, saya telepon adik saya, benar, adik saya mengabarkan, Adit meninggal, saya sempat tidak percaya, Adit sepupuh kita, iya Adit cing Udin, inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Semoga Husnul Khatimah di bulan baik ini. Menurut dokter sepupuh saya gagal ginjal, usia baru 25 tahun, dia tinggi, gagah, sempat ikut pendidikan Akpol tahun 2013, secara fisik tidak di sangka begitu cepat Alloh memanggilnya.

Tahun lalu di bulan Ramadhan, saya juga dikejutkan dengan meninggal salah satu ustadz dalam management saya, di bulan Rhamadan itu, ada dua jadwal ceramah yang saya agendakan dalam event buka bersama, dalam agenda kedua, selepas ceramah dan sholat magrib, kami berbincang dengan para pejabat perusahaan tersebut, tentang kesehatan, salah satu pejabat bercerita di usia menginjak 50 tahun sudah harus memilih jenis makan yang di pantang dan yang tidak, sang ustadzpun menambahkan rajin mengkonsumi minuman mineral bermerek Kanxxx water, jangan lupa di pagi hari nyeker alias  olah raga  tampak pakai alas kaki untuk kesehatan, 1 minggu berlalu, sang ustadz, bbm saya dalam bbmnya, “bang Irvan ada jadwal lagi untuk saya ga ?”, saya langsung menjawab belum bang lagi pengajuan beberapa tempat, nanti saya kabarin kalau sudah ada yang fix, di jawab “Siap”. Malamnya saya di telephone sama adik  ustadz mengabarkan, Abang Saya ustadz Hasbi sudah meninggal” saya pun tidak percaya, pagi tadi beliau bbm sama saya, sang adik meyakinkan dengan jawaban “benar bang, maafin Abang saya ya..teleponpun terputus, saya hanya bisa menjawab inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada kami-lah kamu kembalikan,” terjemah QS. Al Anbiya’ ayat 31.

Dua kisah diatas adalah mahluk hidup yang Allah panggil dalam usia muda, sepupuh saya usia 25 tahun, dan sang ustadz usia 43 tahiun, Itulah kematian, jika maut telah mengintai kita, maka tidak ada satupun dari kita yang mampu menunda kematian, apapun pangkatnya, apapun kelasnya, atau apapun jabatannya. Maka tidak ada jaminan kita masih bisa bertemu bersama kembali Rhamadan tahun depan, kematian tidak pandang bulu, tidak ada jaminan yang kaya lebih lama hidup dari si miskin. Yang cantik bisa lebih lama hidupnya  belum tentu ? atau yang sakit-sakitan lebih panjang umurnya dari yang sehat. Yang muda kadang lebih dahulu dari yang tua. Pejabat belum tentu juga umurnya lebih panjang dari karyawan biasa. sudah berapa banyak teman-teman kita yang seusia mendahului kita. 
Untuk di renungi sungguh ajal tidak ada yang tahu.
Tulisan ini pesan untuk pribadi saya.

Sawangan 08 Juni 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

summer collection