Kemaren malam pukul 3:40 (070517),
saya di kejutkan dengan miscall dari keluarga saya di kebon jeruk, 12 kali
panggilan tidak terjawab, memang semua handphone, saya di letakan di ruang
tamu, ketika ada ada panggilan telepon saya tidak mendengarnya, 12 panggilan tersebut
pukul 02.02 dini hari, saya berpirasat,
pasti ada keluarga kami yang meninngal, saya telepon adik saya, benar, adik
saya mengabarkan, Adit meninggal, saya sempat tidak percaya, Adit sepupuh kita,
iya Adit cing Udin, inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Semoga Husnul Khatimah di
bulan baik ini. Menurut dokter sepupuh saya gagal ginjal, usia baru 25 tahun,
dia tinggi, gagah, sempat ikut pendidikan Akpol tahun 2013, secara fisik tidak
di sangka begitu cepat Alloh memanggilnya.
Tahun lalu di bulan Ramadhan, saya
juga dikejutkan dengan meninggal salah satu ustadz dalam management saya, di
bulan Rhamadan itu, ada dua jadwal ceramah yang saya agendakan dalam event buka
bersama, dalam agenda kedua, selepas ceramah dan sholat magrib, kami berbincang
dengan para pejabat perusahaan tersebut, tentang kesehatan, salah satu pejabat
bercerita di usia menginjak 50 tahun sudah harus memilih jenis makan yang di
pantang dan yang tidak, sang ustadzpun menambahkan rajin mengkonsumi minuman
mineral bermerek Kanxxx water, jangan lupa di pagi hari nyeker alias olah raga tampak pakai alas kaki untuk kesehatan, 1 minggu
berlalu, sang ustadz, bbm saya dalam bbmnya, “bang Irvan ada jadwal lagi untuk
saya ga ?”, saya langsung menjawab belum bang lagi pengajuan beberapa tempat,
nanti saya kabarin kalau sudah ada yang fix, di jawab “Siap”. Malamnya saya di
telephone sama adik ustadz mengabarkan,
Abang Saya ustadz Hasbi sudah meninggal” saya pun tidak percaya, pagi tadi
beliau bbm sama saya, sang adik meyakinkan dengan jawaban “benar bang, maafin
Abang saya ya..teleponpun terputus, saya hanya bisa menjawab inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati, Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan
(yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada kami-lah kamu kembalikan,” terjemah
QS. Al Anbiya’ ayat 31.
Dua kisah diatas adalah mahluk hidup
yang Allah panggil dalam usia muda, sepupuh saya usia 25 tahun, dan sang ustadz
usia 43 tahiun, Itulah kematian, jika maut telah mengintai kita, maka tidak ada
satupun dari kita yang mampu menunda kematian, apapun pangkatnya, apapun
kelasnya, atau apapun jabatannya. Maka tidak ada jaminan kita masih bisa
bertemu bersama kembali Rhamadan tahun depan, kematian tidak pandang bulu,
tidak ada jaminan yang kaya lebih lama hidup dari si miskin. Yang cantik bisa
lebih lama hidupnya belum tentu ? atau
yang sakit-sakitan lebih panjang umurnya dari yang sehat. Yang muda kadang
lebih dahulu dari yang tua. Pejabat belum tentu juga umurnya lebih panjang dari
karyawan biasa. sudah berapa banyak teman-teman kita yang seusia mendahului kita.
Untuk di renungi sungguh ajal tidak ada yang tahu.
Tulisan ini pesan untuk
pribadi saya.
Sawangan 08 Juni 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar