Sebenarnya
kalau kita mau jeli, pasti ada aja peluang usaha, awal mei saya membuat web
bisnis makan dot com, salah satu menunya tape singkong, butuh waktu lima bulan
baru ada transaksi dari website saya, tepatnya bulan oktober saya di telepon
minta di bawakan sample tape, saat itu juga saya mengiyakan, kapan tape mau
dikirim ? dan ketika waktu pengiriman, ternyata sang penelpone adalan manager
sebuah restoran besar, dengan 50 cabang di Jakarta, sayapun di minta
mempresentasikan karakteristik tape tersebut, satu minggu kemudian saya di
minta kembali mengirimkan contoh tape yang aga mateng, order pertama 15 Kg, dan
Alhamdulillah sampai saat ini restoran tersebut masih meminta orderan tape
singkong dari saya.
Memang
setiap peluang tidak seperti makan cabe, di makan langsung terasa, butuh proses
dan waktu, kalau ada keinginan pasti ada jalan, dasyat bisnis di internet,
permintaan tape tidak putus di satu restoran tersebut saja, ada salah satu
supermarket berlogo G minta dikirimkan 500 kg tape setiap minggunya, namun
karena pembayaran dengan tempo yang tidak bisa saya penuhi, saya tunda
kerjasama dengan swalayan tersebut.
Masih dengan
usaha tape, ketika saya pulang event di
daerah gatot subroto, persis di depan saya, ada pengendara sepeda motor dengan
keranjang kiri kanan penuh berisi
sesuatu, saya penasaran saya dekati si pengendaran tersebut, ternyata keranjang
motor berisi tape singkong, saya semakin penasaran saya ikuti pengendara
tersebut, lewat pasar palmerah, kemudian kearah rawa belong dan akhir sampai di
gang hud dekat rumah saudara saya, pengendara tersebut berhenti di depan kios
kue kamir, saya berhenti sejenak, dan akhirnya saya beli kue kamir tersbut,
sambil saya bertanya, bapak ngambil tape di mana ? dan berapa kebutuhan setiap
hari tape singkong ini pak ? bapak tersebut menjawab, dua hari sekali mengambil
tape singkong di daerah bogor, 50 Kg untuk dua hari, harga sepuluh ribu rupiah perkilogramnya. Kebayangkan
jika si bapak terbebut butuh 25 kilo gram perhari, berapa banyak dia
memproduksi kue kamirnya.
Usaha kuliner
memang menjadi bisnis yang paling banyak di geluti, namun usaha kuliner kreatif
masih sangat jarang kita temukan. Kreatif disini ialah menjual suatu produk
kuliner dengan rasa, warna, bentuk yang berbeda. Saya dengar restoran yang
mengorder tape saya, tepa singkong saya di olah menjadi tape goreng, sampai
saat ini saya belum pernah mencicipi tape restoran tersebut, kepingin juga saya
olah tape saya dengan kudapan kuliner Seperti tape goreng es cingcau atau tape singkong ice cream, sambil mikir kaya apa rasanya,
hehehe.
Itulah peluang,
banyak jalan menju rawa belong jika kita mau.
Inspirasi Malam
Sawangan, 01
Agustus 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar