Selasa, 01 Agustus 2017

Banyak peluang di sekitar kita.



Sebenarnya kalau kita mau jeli, pasti ada aja peluang usaha, awal mei saya membuat web bisnis makan dot com, salah satu menunya tape singkong, butuh waktu lima bulan baru ada transaksi dari website saya, tepatnya bulan oktober saya di telepon minta di bawakan sample tape, saat itu juga saya mengiyakan, kapan tape mau dikirim ? dan ketika waktu pengiriman, ternyata sang penelpone adalan manager sebuah restoran besar, dengan 50 cabang di Jakarta, sayapun di minta mempresentasikan karakteristik tape tersebut, satu minggu kemudian saya di minta kembali mengirimkan contoh tape yang aga mateng, order pertama 15 Kg, dan Alhamdulillah sampai saat ini restoran tersebut masih meminta orderan tape singkong dari saya.

Memang setiap peluang tidak seperti makan cabe, di makan langsung terasa, butuh proses dan waktu, kalau ada keinginan pasti ada jalan, dasyat bisnis di internet, permintaan tape tidak putus di satu restoran tersebut saja, ada salah satu supermarket berlogo G minta dikirimkan 500 kg tape setiap minggunya, namun karena pembayaran dengan tempo yang tidak bisa saya penuhi, saya tunda kerjasama dengan swalayan tersebut.

Masih dengan usaha tape,  ketika saya pulang event di daerah gatot subroto, persis di depan saya, ada pengendara sepeda motor dengan keranjang  kiri kanan penuh berisi sesuatu, saya penasaran saya dekati si pengendaran tersebut, ternyata keranjang motor berisi tape singkong, saya semakin penasaran saya ikuti pengendara tersebut, lewat pasar palmerah, kemudian kearah rawa belong dan akhir sampai di gang hud dekat rumah saudara saya, pengendara tersebut berhenti di depan kios kue kamir, saya berhenti sejenak, dan akhirnya saya beli kue kamir tersbut, sambil saya bertanya, bapak ngambil tape di mana ? dan berapa kebutuhan setiap hari tape singkong ini pak ? bapak tersebut menjawab, dua hari sekali mengambil tape singkong di daerah bogor, 50 Kg untuk dua hari,  harga sepuluh ribu rupiah perkilogramnya. Kebayangkan jika si bapak terbebut butuh 25 kilo gram perhari, berapa banyak dia memproduksi kue kamirnya.

Usaha kuliner memang menjadi bisnis yang paling banyak di geluti, namun usaha kuliner kreatif masih sangat jarang kita temukan. Kreatif disini ialah menjual suatu produk kuliner dengan rasa, warna, bentuk yang berbeda. Saya dengar restoran yang mengorder tape saya, tepa singkong saya di olah menjadi tape goreng, sampai saat ini saya belum pernah mencicipi tape restoran tersebut, kepingin juga saya olah tape saya dengan kudapan kuliner Seperti tape goreng es cingcau atau  tape singkong  ice cream, sambil mikir kaya apa rasanya, hehehe.

Itulah peluang, banyak jalan menju rawa belong jika kita mau.

Inspirasi Malam
Sawangan, 01 Agustus 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

summer collection