Saya punya encing bejibun alias banyak, maklum betawi, tau encingkan ? bahasa nederlandnya Om, walaupun jumlah encing banyak, ada dua orang om yang dekat dengan kehidupan kecil saya, mau ngga mau, cita-cita saya juga banyak terpengaruh oleh kedua om tersebut, sebut saja om dengan inisial RZ, Om RZ saat itu sudah berdinas di kepolisian, saya sering di ajak olahraga lari oleh si om, cita cita menjadi polisi sempat kebayang saat itu, kepingin juga masuk AKPOL, namun tinggi badan tidak memungkinkan, akhirnya pupus cita-cita saya ngikutin jejak si om, ada juga sepupuh yang lain mengikuti jejak si om, dari awal beliau berdinas, ternyata sudah banyak saudara, teman yang ikut jejak beliau, dan pangkat om RZ sekarang sudah melati dua di pundaknya.
Om yang satu lagi berinisial HRS,
pangkatnya saat ini, baret putih alias Pak Haji, dinasnya di masjid, dulu
sewaktu saya SD, di bulan puasa saya di
ajak berdagang di pasar cipulir, setelah sholat subuh siap-siap dengan mobil
atau motornya, saya ingat saat itu, kami menggelar dagangan hasil produksi si om,
biasanya sampai menjelang zuhur kami baru pulang, di samping dapat komisi dari
penjualan saya juga kasih sepatu baru
menjelang lebaran, duhh senangnya, karakter berdagang saya menjadi kuat, sempat
saya berdagang es di lapangan gemora srengseng di modalin sama HRS, di SMA saya tidak malu membawa celana jeans untuk
saya tawarkan ke teman-teman.
Setelah kedua Om ini punya anak, ada pola pikir yang berbeda dari kedua om tersebut
dalam hal cita-cita, Om RZ memberikan pilihan kebebasan pada anaknya saat di
sekolah SMP dan SMA, namun setelah lulus SMA si anak harus ikut pendidikan
AKPOL, itu yang di inginkan dan di jalankan oleh si Om RZ.
Kalau Om HRS sendiri, mengharuskan
semua anaknya SMP SMA masuk pesantren, selepas pesantren di berikan kebebasan,si
anak mau jadi pendakwah, pedagang atau pegawai, terserah, namun basik agama di utamakan, begitu kata om saya HRS.
Hampir
rata-rata cita cita kita adalah panutan waktu masih kecil. Nggak jarang juga si
anak diajak ayah atau ibumu ke tempat kerja. Hingga akhirnya kepengen juga
bisa sukses kayak ayah atau ibu seperti teman saya yang sekarang kerja di
kementerian, karena bapak memang menteri.
Kalau
boleh di tanya apa cita citamu sekarang Van ? melamar Cita Citata menjadi permaisuri
yang kedua (hehehe yang ini jangan dia anggap serius, Cuma pengin kalian tersenyum )
Berencana punya cita-cita wajar, agar bisa fokus dengan cita-cita tersebut, namun manusia berencana, takdir Allah
akan berkata lain, tapi yakinlah Taqdir Allah adalah jalan terbaik.
Inspirasi
sore
04
Agustus 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar