Ayam
kate peliharan anak saya sudah bertelur dan sekarang sang induk sedang
mengerami telur-telurnya, sejak tanggal
enam desember lalu si induk ini mulai
mengerami telur-telurnya, ada yang bilang butuh 21 hari si induk mengerami telurnya
hingga menetas, jumlah telur yang di
hasilkaan si induk sebenarnya lima belas telur, saya menyarankan ke anak saya
untuk mengambil 5 telur untuk di masak, “enak ga bi kata anak saya”, bundanya merebuskan telur tersebut, setelah
matang di cicipilah oleh anak saya, Anak
saya bilang “Enak ko bi, tapi jangan semuanya ya di ambil, kalau sudah menetas,
nanti abang piara anak-anaknya”, begitu pesan anak saya.
Berapapun
jumlah telur yang di hasilkan pasti akan di erami oleh si induk, hanya
kekawatiran kami aja, kalau semua di erami hasil tetatasannya tidak sebanding
dengan telur yang di erami..
Saya
perhatikan si induk konsiten mengerami telur-telurnya, dia dengan sabar dan
setia memberikan kehangatan yang luar biasa kepada calon anaknya yang masih di
dalam telur, si induk bahkan rela berpuasa satu sampai dua hari, ketika saya
mencoba mendekati kandang si induk pun dengan auman emmm sambil mengakat semua
bulu serta wajahnya seakan tidak boleh siapapun menggangu atau mengambil telur
yang dia erami..Si induk hanya makan dan minum di hari kedua atau ketiga itu
hanya sebentar tidak lebih 20 menit dia keluar dari kandangnya, si induk hanya
makan sekedarnya saja, kemudian si induk membersihan sayap-sayapnya, menggaruk
dengan kakinya, mungkin pegal-pegal dan gatal yang ia rasakan, kemudian dia masuk kembali ke kandang dan melanjutkan kembali aktivitasnya mengeram.. Si
Induk tidak tergoda dengan gemerlapnya kehidupan luar (ini kalimat cocok buat
manusia)..tubuhnya dia biarkan kotor dan kurus, padahal banyak teman-teman dari
induk si ayam ini bermain kejar-kejaran, makan sepuahnya,minum sepuasnya, itu semua ia hiraukan demi sang buah hati
tercintanya.
Dalam
kehidupan ini semuanya bisa diambil pelajaran, apakah dengan alam, apakah dengan binatang, ada sebuah pembelajaran dari binatang
tersebut, jika di bandingkan dengan tingkah laku kita sebagai manusia (maaf
bukan menyamakan kita dengan binatang….).
Apa
yang bisa kita petik dari aktifitas si induk ayam tadi, untuk mencapai
kesuksesan diperlukan keuletan dan kesabaran, dan penyakit manusia pada umumnya
kepingin sukses ecara instan, pergi ke dukun, pasang lotre, pasang susuk atau pasang
muka di depan kamera (hahaha ini mah selfie)
Bagaimana
cerita colonel Sandres di tolak ketika menawarakan resepnya ke
restoran-restoran baru, ia berjuang selama dua tahun menjelajahi Amerika dengan
mobil tuanya, dan akhirnya sukses juga pemilik KFC ini.
Proses
mengerami telur dapat dimaknai sebagai kesabaran tinggi yang terus menerus
dalam menggapai cita-cita , Jika hanya
sesekali dierami mana mungkin telur-telur itu bisa menetas.
Ayo
mengeram demi suksesnya hidup kita… Maksudnya bersabar dalam meraih impian
kalian..
Salam
Sukses Teman..
17
Desember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar