Kamis, 11 Desember 2014

Memandang sebelah mata

Memandang sebelah mata

Inspirasi hari ini, saya tulis berdasarkan pengalam saya dan teman saya kemaren, sebut saja teman saya bernama Mince, Mince ini adalah sahabat saya sejak saya bertemu di sekolah brodcast dulu, sekarang si mince punya usaha sama dengan saya mengelolah jasa mc, beruntungnya si mince di percaya sebagi supplier talent untuk semua event di salah satu BUMN ternama di negeri ini..

Dalam berbagai event biasanya, Mince bertemu dengan banyak manusia dari berbagai level (saya tidak menyebut kasta yaa)..ada yang level menengah, ada level atas, atau level bawah, penggolongan level ini, lebih kepada pembagain tugas saja, kedatang kemaren dalam sebuah persiapan ulang tahun bumn tsb, mince datang bersama saya, karen dalam event tsb talent mc saya juga di libatkan, mince menyapa beberpa tim eo, sambutan dari beberpa teman EO terkesan angkuh dan mengangap remeh kami, tidak ada senyum, tidak ada basa basi, (saya tidak tau apakah taget yang belum sampai atau pembayaran yang belum fix, atau entahlah... ?? ).. namun aneh  bin ajaib berbalik 180 derajat .. Ketika mince di perkenalkan oleh petinggi BUMN kepada tim EO, bahwa mince orang kami, nanti  sesuatu yang berhungan dengan talent hub mince yaa... Orang EO yang tidak ada senyum, mulai tersenyum, bahkan kami di persilahkan  untuk duduk serta di sediakan makanan.. Yaa kalau mau tersenyum saja kan ga perlu mengetahui siapa kami,  masa mesti tanya dulu si Irvan tuh siapanya SBY yaa ??, atau siapanya JOKOWI yaaa??, baru tersenyum setelah tau bahwa si Irvan ternyata, saudara kembarnya Irvan Bachdim…(haa beda bapak dan beda ibu)..

Cerita lain ketika seseorang memandang sebelah mata, dalam sebuah shooting di salah satu stasiun TV swasta, biasanya saya senang mengawali untuk berkenalan dengan siapapun, termasuk sama istri dari artis dangdut ini, ketika saya sapa di awal dengan memperkenalkan nama saya dan profesi saya, lagi-lagi saya di sambut dengan jawaban-jawaban sekedarnya saja, seperti baik, ya dan tidak, ( kaya jawaban kuis siapa dia aja)..dan jawab-jawabnya hanya basa basi untuk memberhentikan dialog saja, dan ketika memulaipun dengan tatapan aga sinis, dia menatap dari ujung rambut sampai ujung kaki ( OMG begitu buruk kah penampilalan saya, sehingga dia menatap seperti itu). Dan anehnya setelah saya bertanya, berapa rate dari suami mba, saya ada beberapa event coba saya tawarkan ke client saya, langsung MANGAP nih si Istri ini dan kemudian merespon pembicaraan kami selanjutnya..… (haduh basa basih bullchitttt)…   

Tuhkan dalam kehidupan sehari-hari, adakalanya seseorang dipandang sebelah mata oleh orang lain. Artinya orang tersebut dianggap tidak memiliki arti dan dianggap tidak masuk dalam daftar orang-orang yang akan memberikan manfaat dan dampak bagi kehidupan orang lain. Orang seperti ini cenderung diabaikan, diremehkan dan dianggap tidak berharga sama sekali dalam kehidupan, baik di dalam keluarga, di masyarakat maupun di dalam pergaulan di kantor. Begitu banyak orang yang terabaikan dan diremehkan dalam kehidupan sehari-hari
Memandang Sebelah Mata.
Padahal kata bang Rhomat “Derajat manusia disisi Tuhanya bukan karena hartanya”

Bolehlah kita memandang sebelah mata asal mata kita sudah ga melihat dari sononya, tapi kalau masih normal ayoolah memandang setiap manusia tanpa membedakan kasta, level dan jabatan..


Selamat Pagi Teman
Semoga hari Jum'at ini membawa keberkahan untuk kita semua....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

summer collection