Jumat, 24 Juli 2015

Negeri Cendol

Awalnya saya ragu ingin memposting tulisan saya, tetapi karena unek-uneg yang tidak bisa di bendung, ibarat bisul yang sudah mateng tinggal pencet aja, akhir saya memberanikan diri untuk memposting judul Negeri Cendol, sebenarnya ada kekawatiran elo siapa ? elo bisa apa ? elo sudah berbuat apa ?, tapi ada istilah sampaikanlah walau pahit, sampaiin kemana bro ??...auhh ahh siapa tau ada tetangganya Pa Pres atau tetangga pa Jeko ada yang baca !

Makna cendol  disini pasti maksudnya sudah tahu semua, bukan jajanan pasar atau cendol parek yang biasa lewat di depan rumah kalian, saya sendiri memaknai cendol ketika saya menghire mc, pada saat event salah satu BUMN di jakarta, mc saya bilang, pemerintahan cendol gara-gara kebijakan yang amburadul job mc gue ga di perpanjang di salah satu stasiun tv swasta, akibat PSSI di bekukan oleh FIFA, belum saudara saya yang bekerja di pabrik keramik bilang, karyawannya banyak di rumahkan, di rumahkan bukan berarti di pecat’ Kata saudara saya”, kemudian bertemu dengan teman pengembang property yang omset anjlok hingga 70 %, ini dari segi bisnis  dari dampak kebijakan pemerintah loh…
Kebijakan yang mana yang pada akhirnya mengsengsarakan rakyat, ya kebijakan yang seperti cendol, kebijakan yang pro asing, kebijakan pajak yang di naikan, kebijakan bbm yang harganya di serahkan ke pasar, listrik non subsidi yang akan di hapus,dll-lah, subsidi untuk rakyat di hapus ehh malah pemerintah mengusulkan subsidi sejumlah BUMN dengan usulan dana fantastis 72 Trilyun, tuhkan sakitnya tuh disini, sambil memegang dengkul..hehehe

Belum lagi kebijakan hutang luar negeri..
Saat saya kuliah dosen saya bilang fundamental ekonomi kita kuat, sampai sekarang saya tidak ngerti arti dari fundamental tersebut, hanya dengan kayu jati dan hasil hutan negara kita bisa membayar hutang luar negeri, asal di kelola dengan benar, “begitu kata dosen saya”, sayangnya dosen saya entah kemana sekarang, dan sampai saat ini omongan dosen belum terbukti, bukti nya negara kita masih punya hutang sampai detik ini.

Dalam kebijakan politik, masih juga menuai kontroversi  seperti campur tangan pemerintah terhadap kisruh PPP dan Golkar, hingga proses pengankatan pejabat Negara yang sangat sarat dengan kepetingan kelompok,ingat kasus BG kan, masa lupa…
Belum lagi statement statement gila lainya, saran dari pejabat partai yang menyarankan pengapusan pelajaran agama di sekolah, penghapusan kolom agama di ktp, statement bukan urusan saya, isu intoleransi yang di sebabkan oleh speker masjid..
Dll….

Jadi saran saya ketika hidup di negeri cendol, jadilah pejabat, atau yang belum menjadi pejabat, menikahlah dengan dengan anak pejabat..hahaha..

Yang ini serius..
Semoga Pemimpin negeri ini tidak tersandera oleh kekuatan di balik kekuasaanya.
Semoga para pejabat politik berargument yang menyejukan hati rakyat Indonesia.
Dan Semoga Alloh  Subhanawata'alah, melindungi Negara ini dari balkanisasi.

By Irvan Gading 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

summer collection