Cara instan kepingin kaya adalah tips jitu mengelabui kebanyakan orang Indonesia, apalagi dengan bumbu-bumbu hembusan angin surga, seperti gaa usah kerja cukup setor uang keanggotan, cukup setor dana investasi sebesar 5 juta, tunggu satu bulan maka akan dapat 20 persen, bahkan bisa dapat 200 persen, atau cukup cari dua orang sebagai downline dan seterusnya.
Jaman saya masih kerja di bank,
pernah ada iklan di harian ternama ibu kota, yang isi iklannya "investasi
bisnis elektonik", saya pernah tanya maksud iklan tersebut, mereka
menjelaskan bahwa, dana yang di investasikan, untuk tambahan modal kerja home
industri, yang memproduksi barang-barang elektronik di Jepan dan China, dan
barang tersebut di pasarkan di seluruh dunia, sang investor akan mendapatkan 10
s/d 20 persen setiap bulan dari penjualan barang elektronik tersebut.
Sebelumnya muncul MMM, manusia membantu manusia, triknya sama dengan mendaftar
menjadi anggota, kemudian merekrut, dan jadilah uang akan bekerja untuk kita,
begitu katanya.
Modus tersebut sebenar juga di pakai
oleh Kanjeng Dimas, dengan iming-iming setor uang maka akan berlipat ganda,
kalau cerita yang diatas, penipuan tersebut mengatas namakan investasi, nah
kalau kanjeng mengatas namakan penggandaan uang, kenapa si kanjeng banyak
pengikutnya, karena masyarakat indonesia sudah bosen hidup miskin, dan suka
dengan yang instan, di tambah dengan embel-embel sorban di kepala, kemudian si
kanjeng menggunakan artis atau pejabat yang bisa menjadi brand ambasador untuk
menjalankan tipu muslihatnya, kenapa sang pejabat tersebut percaya, karena sang pejabat bukan target untuk di
tipu, tapi target di jadikan brand, masa brand mau di tipu juga, begitu prinsip
si Kanjeng.
Begitulah iming-iming angin surga,
mau kaya ya kerja, kerja, kerja ayo kerja, begitu kata orang nomor satu negeri
ini, rezeki tidak kemana-mana, tapi kalau kita tidak kemana-mana, mana mau
rezeki menghampiri kita, rezeki mesti di kejar teman.
Selamat bekerja teman
InsyaAlloh rezeki kalian satu milyar
perbulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar