Bulan agustus tahun lalu, banyak
tetangga saya yang bergabung menjadi member ojek on line, mereka
berbondong-bondong mendaftar menjadi menjadi ojek on line, ratus orang rela mengantri di
senayan, bahakan ada yang pakai calo segala, berbagai macam profesi ikut mendaftar, ada satpam, sales, trainer, kolektor,
ada juga teman-teman EO, sopir taxipun
ikutan mendaftar, berbagai macam alasan meraka, seperti teman satpam yang saya kenal, buat nambah
pendapatan di sela-sela waktu ship, ada
juga seorang sales yang mundur dari pekerjaannya, karena tergiur dengan
pendapatan ojek on line, tidak ada salahnya saya ikutan trend, hitung-hitung
job sampingan, begitu ujar teman-teman.
Bulan itu teman saya pernah
merasakan, begitu mudah sebuah sistem mendatangkan rezeki, teman saya yang side
job pernah bercerita, beberapa kali ketika mau bertemu client, teman saya tinggal
menunggu beberapa menit, ada saja penumpang yang searah dengan tujuannya. driver ojek on line
sangat di manjakan, salah satu teman, pernah berujar, "belum akan pulang,
jika belum dapat 350 rb" teman saya itu mengaku pernah mendapatkan 9 juta
dalam satu bulan, bahkan awal-awal ada yang punya pendapatan sampai 15 juta
dalam satu bulan.
Ternyata untuk mendapatkan 9 juta sampai
dengan 15 juta dalam satu bulan,
teman-teman ojek on line harus kerja minimal 10 sd 15 jam dalam satu hari,
artinya untuk mendapatkan 9 juta rupiah,
mereka harus kerja keras.
Pada faktanya setelah mereka
menjalani, ternyata manis itu hanya sesaat, ada yang hanya bisa bertahan 4
bulan, ada juga yang sampai satu tahun, tetapi ada juga yang sampai saat ini, kenapa
banyak yang tertarik dengan ojek on line, karena saat itu memang lagi booming,
dan ada kemudahan yang di berikan oleh
ojek on line, tapi tidak berlangsung lama.
Cerita para driver on line, berlaku juga di dunia lain, seperti seorang pembalap ternama, sebut saja RH dia sudah bekerja keras sejak kecil, RH dan para driver ojek on line membutuhkan kerja keras untuk mendatangkan rupiah atau mendapatkan tropi, Saya yakin
kesuksesan seorang awalnya diukur dari kerja keras, namun fenomena trend bisnis
tidak bisa di jadikan patokan, dulu booming anthurium, kemudian batu akik, yang
terakhir ya itu ojek on line, menurut saya. mengikuti bisnis yang sedang booming
akan lebih sulit berkembang, kecuali anda punya modal seabrek, untuk menjadi pesaing bisnis yang lagi booming tersebut, dan sekali lagi kerja
keras itu, hukumnya wajib namun ada sunah yang perlu di tambah yaitu kerja
cerdas, nah kerja cerdas ini yang bisa membangun konglomerat bisnis.
(bersambung…..)
Salam sukses untuk kalian
InsyaAlloh Rezeki kalian satu milyar
perbulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar