Saya membuka buku tabungan BCA sudah
sejak 1999, awalnya saya pernah bekerja BPPN, dan di haruskan membuka tabungan
di rek BCA untuk pembayaran gaji bulanan, di tahun itu saya hanya punya dua
rekening bank, BCA dan bank tempat saya bekerja (telah di liquidasi), proteksi
atm bca saat itu, tidak seperti sekarang, beberapa kali saya menemukan atm di
ruang atm dengan posisi "apakah anda ingin melanjutkan transaksi lainya ?,
alhamdulillah iman saya masih terjaga, saya hanya mengecek berapa saldo atm
kepunyaan orang yang tertinggal tersebut, dari saldo 20 juta saldo 500 rb,
sampai saldo 50 rb ), dan atm yang tertinggal, saya kembalikan ke BCA terdekat.
Setelah saya lepas kontrak dari
BPPN, Nomor rekening BCA tersebut masih menemani saya hingga sekarang, hanya
kartu atm saja yang berganti, yaa karena rusak, hilang atau berganti status
dari silver menjadi gold, saya juga pernah membuka 6 rekening bank yang lain
untuk kebutuhan bisnis saya, saya pernah bisnis distributor pulsa, banyak mitra
saya di daerah meminta saya untuk membuka rekening bank yang ada di kotanya,
agar memudahkan transaksi, namun setelah bisnis saya koleps, hanya BCA yang
tersisa.
Saat ini saya menjalankan bisnis
management artis, hampir semua talent saya, baik itu artis, mc lokal, penyanyi,
pemain band pasti mereka menggunakan BCA untuk tranfer fee dari saya, pernah
ketika saya mengirim nomor rekening BCA, ke client saya di pekan baru, client
saya bilang, "orang Jakarta rekening BCA semua yaa" yaa Bank sejuta
umat, client saya membalas dengan gambar senyum
Kenapa saya sulit berpaling dari
BCA, jumlah atm yang begitu banyak, setiap kali jalan radius 3 kilo meter pasti
saya menemukan gerai atm, saat ini proteksi terhadap pengguna atm, menjadikan
kenyamanan bagi saya, dan 90 persen talent saya pasti punya rekening BCA, ini
yang membuat saya sulit berpaling dari BCA, walau saldo saya tidak sebanyak
Bang Armand Hartono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar