Awalnya saya mau kasi judul Kearifan Lokal kampung sawangan, kayanya kalau sawangan terlalu luas deh, dan saya tidak tau persis wilyah sawangan seutuhnya, ga sengaja juga saya bisa tinggal di daerah kampung pasir putih, tepatnya di jalan Kupu bombay, kata bombay sendiri karena banyak warganya yang suka puter film-film India di area perkarangan rumahnya dengan layar lebar (layar tancep..kalau di jakarta generasi yg lahir 80an kebawah tau layar tancep)..saya 2 tahun yg lalu brosing di inter mencari rumah sesuai dengan budged saya, dan akhir dapatlah rumah di Kampung Pasir putih.
Memang saya tidak tinggal di Komplek dengan fasilitas keamanan, jalan berkonblok, ataupun fasilitas joging layaknya komplek2 besar, saya hanya tinggal di perkampungan, yg humanis, jaraknya lumayan jauh kurang lebih 32 KM kalau di ukur dari rumah orang tua saya di kebon jeruk,, ketika saudara saya datang pertama kali, komentarnya adalah 'ga ada yg lebih jauh lagi nih'. Ada juga yang komentar pasti wilayahnya belum masuk dalam peta indonesia, (baru di daerah sawangan aja udah komen kaya gitu gimana kalau saya tinggal di perbatasan yaa lirik saudara di cikarang ahhh)..
Yang menarik dari tempat saya tinggal, para orang tuanya berprofesi sebagai pengrajin tape singkong, pengrajin kripik singkong dan petani buah jambu biji (ketika shooting KUS SCTV saya sering membawakn buah jambu untuk para crew, oleh2 kearifan lokal tempt tinggal saya), ada juga petani buah pepaya. Dan biasanya pemasaran Tape, jambu, serta pepaya di pasarkan oleh para orang tua dengan menggunakan sepeda ontel, sepeda motor, ataupun dngan pikulan, biasanya para pedagang dengan menggunakan pikulan, berkumpul kemudian mereka berangkat bersama menggunakan mobil pick up menuju lokasi jajahan mereka (maksudnya lokasi tempat mereka berdagang), ada juga yg berprofesi peternak kambing.
Pernah saya ngobrol dengan ketua RT setempat, 20 tahun kedepan saya tidak akan menikmati kearifan lokal ini, karena mulai di bangunnya perumahan baru di lahan lahan kebon jambu penduduk yg telah di jual ke pengembang..walaupun di pintu gerbang pasir putih tertulis 'kawasan argo wisata'.
Dan masih banyak lagi kearifan lokal di kampung ini..
Kebutuhan dan ekonomi yg akhirnya menggerus kearifan lokal..
Kebutuhan dan ekonomi yg akhirnya menggerus kearifan lokal..
Met Pagi..
11 Nop 2014
11 Nop 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar