Dooooooo !
Reeeeeee !
Miiiiiiiiiiiiii !
Ngajarin vokal (emm jadi penyanyi Indonesia Raya aja kaga kepilih, teringat masa-masa SMA, ketika guru seni musik mencoba mendengar jenis suara saya colek Ibu guru seni musik... )..
Saya juga sering mengajarkan siswa public speaking saya dengan 'nada tinggi tetapi dalam hal Intonasi atau stresing kata.
Nada tinggi yang saya maksud disini adalah Nada yg di gunakan kita pada saat kita mendidik anak, pada saat kita sedang beradu argumen, atau pada saat kita sedang emosi (Angry bird...)
Apa jadinya kalau Nada tinggi di gunakan setiap hari, oleh para bunda, para guru, oleh para Anggota Dewan, ataupun oleh kita (para pejuang kehidupan), saya yakin tidak akan ada Cinta dan Kasih Sayang..Tidak akan ada sebuah kemitraan dalam bisnis, atau malah tidak akan ada Pertalian perkawinan..
Reeeeeee !
Miiiiiiiiiiiiii !
Ngajarin vokal (emm jadi penyanyi Indonesia Raya aja kaga kepilih, teringat masa-masa SMA, ketika guru seni musik mencoba mendengar jenis suara saya colek Ibu guru seni musik... )..
Saya juga sering mengajarkan siswa public speaking saya dengan 'nada tinggi tetapi dalam hal Intonasi atau stresing kata.
Nada tinggi yang saya maksud disini adalah Nada yg di gunakan kita pada saat kita mendidik anak, pada saat kita sedang beradu argumen, atau pada saat kita sedang emosi (Angry bird...)
Apa jadinya kalau Nada tinggi di gunakan setiap hari, oleh para bunda, para guru, oleh para Anggota Dewan, ataupun oleh kita (para pejuang kehidupan), saya yakin tidak akan ada Cinta dan Kasih Sayang..Tidak akan ada sebuah kemitraan dalam bisnis, atau malah tidak akan ada Pertalian perkawinan..
Saya pernah mendengar dalam sebuah seminar parenting, seorang pembicara memaparkan bahwa setiap suara kasar keras atau nada tinggi yang di dengar oleh anak kita, dapat merusak satu sell otak anak kita yang sedang tumbuh..
Mendidik anak memang tidak mudah dan membutuhkan kesabaran tingkat Dewa..(Tinggkat Nabi Ayub kalau perlu...).
Berbicaralah dengan lembut pada anak.(Harus bannyak nyuci dengan soklin pelembut nih..hehehe.)
Mendidik anak memang tidak mudah dan membutuhkan kesabaran tingkat Dewa..(Tinggkat Nabi Ayub kalau perlu...).
Berbicaralah dengan lembut pada anak.(Harus bannyak nyuci dengan soklin pelembut nih..hehehe.)
Terkadang kita tidak sadar, kita pernah menjadi mereka, dan pola pikir kita pada saat itu tidak sama dengan pola pikir orang tua kita dulu.
Kita menjadi sekarang ini adalah pola didik orang tua kita dahulu ya kan.???
Walaupun anak yang satu dengan anak yang lain berbeda perlakuannya.
Kita menjadi sekarang ini adalah pola didik orang tua kita dahulu ya kan.???
Walaupun anak yang satu dengan anak yang lain berbeda perlakuannya.
Sesekali perlu di gunakan Nada Tinggi tetapi tidak setiap hari, Nada tinggi di gunakan pada saat larangan memberikan petuah mana yang baik mana yang tidak baik, atau sangat di anjurkan pada saat memimpin demo (Turun kan BBM, Turun kan Sembako. Ga mungkin bro kalau sdh naik lupa turun berlaku juga ke pejabat...)
So jangan pernah menyerah dalam mendidik anak. Sudah menjadi tugas dan tanggungjawab Kita ketika mendapatkan anugerah untuk mendidik dan membesarkan buah hati tercinta.
Sawangan Kamis, 13 Nov 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar