Jumat, 21 November 2014

Teh teh teh kasiaan teh..

Teh Judul diatas bukan teh minuman tetapi panggilan kakak  dalam logat sunda...
Kami di akhir tahun biasanya menyempatkan diri menginap di sebuah Villa di daerah puncak, menjadi kebiasan rutin untuk menyambung silaturahim diantara keluarga kami, dan kami jadi tau karakter masing-masing keluarga, untuk menjalin kerja sama antar keluarga di perlukan juga event-event seperti ini..
Villa di Curug daerah bogor menjadi pilihan kelurga kami di tahun yang lalu, setelah malam hari kami istrirahat dan bercengkrama, keesokan harinya kami berjalan-jalan menuju curug yang menjadi tempat wisata kami, sesampainya di pintu masuk kamipun menghitung jumlah keluarga kami yang ikut, kami masuk mulai menuruni tangga-tangga curug yang cukup panjang dan melelahkan.
Di persimpangan kami di sambut dengan teriakan Tehh teh kasian tehh... teh ..teh kasian teh dengan birama cepat dan berulang-ulang... kamipun satu rombongan menoleh ke sumber suara tersebut, AHH HAAA  ...Seorang wanita muda usia 21 tahun kondisi tubuh sempurna..Yaaa Sebut Saja Pengemis (pengemis ini yang menjadi inti judul diatas)..(aku bukan pengemis Cintaa, kalau pengemis ini beda lagi hahaha.ini judul lagu  bang Joni Iskandar)

Bentuk terikan terikan yang di suarakan  si pengemis tadi merupakan bentuk Kecengengan, agar manusia  atau orang lain mengasihani dirinya, bukan saya mengajarkan menjadi pelit tetapi jangan jadikan kemiskinan, kemelaratan menjadi alasan kita untuk bermalas-malas bekerja.. Kecengeng disini nggak ada hubungannya dengan air mata ya, tapi kecengeng yang saya maksud adalah nggak bisa mandiri.. Nah Teman banyak banget ternyata orang cengeng di sekitar kita. Mereka inilah yang gampang patah hati, patah arang karena bisnisnya ditipu, atau  patah semangat karna cinta (saya sudah lewat masa ini....). kalau si pengemis dengan teriakan Teh teh kasih tehh.. kita malah menulis kecengengan kita di media sosial. Dengan tulisan “Ya Alloh Berat banget hidup saya seperti ini” plus di tambah symbol-simbol air mata.  menurut saya ini salah satu bentuk kecengengan yang mengharapkan iba dan merendahkan diri sendiri. Biasanya orang kaya gini cenderung menghalalkan berbagai cara, agar bisa mendapatkan yang diinginkan... 
Bertindaklah dan jangan menggerutu, atau mengasihani diri, boleh menggerutu tetapi pada tempatnya contoh meminta kepada yang empunya kehidupan (do'a red).. jangan lupa juga berusaha.

Dari Cerita diatas pengemis tadi percaya diri dengan terikan-terikanya, Sudah kah kita percaya diri dengan Teriakan Teriakan kita sebagai Seorang Pembisnis..
Selamat pagi selamat datang di Alfa Mart
"Member alfa martnya ada ?
“Isi pulsanya, tidak sekalian Kak…?”
“Mau tarik tunai sekalian Kak…?”
“Terima kasih… silahkan belanja kemballi…?”
Inipun bentuk teriakan teriakan halus dari Penjaga Alfa Mart yang telah di delegasikan dari Bos Alfa mart...
(Senggol Bang Sugianto, yang punya Alfa Mart)


So So Rajin berdo'a, masih belum cukup teman jika tidak di iringi dengan Kerja..kerja kerjaa..
Kata Presiden kita...

Selamat berlibur teman, 22 November 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

summer collection