Sabtu, 17 Desember 2016

Dua guru bahsa saya.





Usai sudah reuni akbar tiga dekade SMA 85, terima kasih panitia yang telah merajut tali silahturahmi untuk kami, kemungkinan ada teman kami yang CLBK, lupakan CLBK, karena saya tidak punya CLBK sewaktu SMA, yaa ampun  kasihan deh gueee.

Reuni mengingatkan dua guru bahasa saya, dari sekian banyak guru, 2 guru ini menjadi referensi bahan cerita, ketika saya mengajar priview sekolah broadcasting milik  mas Helmy Yahya, kedua pelajaran bahasa ini menjadi pelajaran favorit, walapun nilai saya di bawah rata-rata, ala maaak pelajaran favorit ko nilainya di bawah standar, cara mengajar guru bahasa tersebut yang menjadi favorit bagi saya,,hahaa ngeles,  guru bahasa pertama bercerita tentang kisah sukses kakak kelas yang bernama Kosasih, "lihat tuh Kosasi pangkatnya sudah Kapten dia kakak kelas yang sukses masuk Akabri" begitu kata guru bahasa yang pertama, Kosasi menjadi roll model baginya agar kita rajin belajar dan minimal bisa mengejar cita-cita seperti kakak kelas tersebut, selain Kosasi, ada bang Hafiz Salim juga menjadi rujukan guru bahasa tersebut dalam mengejar cita-cita.

Lain lagi guru bahasa yang kedua, guru bahasa yang kedua juga menjadi inspirasi bagi saya, saya ingat ketika beliau mengajar, malamnya ada acara Tantowi Yahya di TVRI, bu guru ini bertanya siapa yang tadi malam nonton acara Tantowi Yahya, sayapun langsung acung, coba kamu ceritakan pengalaman dari Tantowi Yahya, sayapun menceritakan kisah sukses Mas Tantowi dari awal hingga sukses menjadi artis, Ibu guru ini menarik kesimpulan dari cerita saya, ketika kalian lulus SMA, silahkan kalian kerja apa saja, tapi kalian harus fokus dengan pekerjaan kalian, mau jadi tukang parkir boleh, mau jadi perampokpun boleh, asal kan kalian fokus, siapa tau kalian bisa menjadi bos parkir, atau bos rampok, saya yakin yang bos rampok itu cuma candaan dari bu guru saya, tapi menjadi bos itu Fokusnya, saat itu belum ada secure parking, valet parking, saya baru engeh yang di maksud fokus tersebut ternyata menjadi pemilik dari bisnis perparkiran.

Terima kasih guru bahasa ku, terima kasih untuk semua guruku, teman-teman pasti tau siapa guru bahasa tersebut ?

Salam Sukses suntuk kalian semua
Insya Alloh Rezeki kalian satu milyar perbulan.







Senin, 05 Desember 2016

Cerita 212 untuk anakku





Abi besok ikut aksi bi ? pertanyaan yang dilemparkan oleh anak saya yang pertama, iya abi ikut, tapi abang di kasih tau sama teman ga jadi perang bi, si A.. sudah jadi tersangka, “kata anak saya”, ini bukan masalah perang bang, tapi bentuk keimanan kita membela quran, obrolan terputus, karena saya sudah sampai ke depan pintu gerbang sekolah.

Dua kali Alhamdulillah saya ikut aksi bela Islam, di aksi bela Islam kedua, saya berangkat bersama KH Ahmad Ihsan, awal saya sudah siap-siap menuju istiqlal, namun ada jamaah dari karawang yang ingin bertemu dengan sang kyai, akhir saya pun meluncur kerumah sang Kyai, ternyata sang kyai sudah siap-siap mau berangkat menuju istiqlal, setelah bertemu dengan jamaah, saya di tawarkan untuk satu mobil menuju istiqlah, waktu saat itu sudah menunjukan pukul 11, saya memperkirakann bakal jumatan di jalan, namun kami tidak langsung ke istiqlal, tapi menuju kediaman masjid kwitang, sampai di lokasi adzan kedua baru saja selesai, kami sempat sholat jumaat di lokasi, setelah sholat jumat, kami menuju istana, cuaca saat itu sangat teduh, kami tidak kepanasan, jamaah begitu tertib, kami selalu diingatkan untuk tidak membuang sampah, untuk tidak merusak tanaman, ingat nanti masuk metro tivu, begitu ada yang berteriak, Alloh memberikan kelancaran perjalanan kami, Alloh memberikan udara sejuk kepada kami, bertanda Alloh meridhoi aksi itu.

Di aksi ketiga saya datang aga terlambat, karena saya mesti antar anak saya terlebih dahulu, motor saya parkir, di bawah jembatan jati baru, karena saya melihat sudah banyak para peserta aksi yang parkir kendaraan disana, saya langsung menuju pom bensin untuk berwudhu, karena saya datang sendiri, saya menyapa siapapun yang lewat, saya bergabung dengan peserta aksi dari pasar ikan, sesampai di perempatan Bank Indonesia, saya langsung di sapa dengan suguhan lemper, kurma dan air mineral, ada saja kebaikan yang saya temui, jas hujan plastik di borong olah seorang seorang peserta aksi, dan di bagikan ke peserta lain, termasuk saya, hujan yang awalnya rintik mulai deras, jas hujan yang saya gunakan menjadi saksi di akherat nanti untuk bapak yang bersedekah tadi, adzan sudah berkumandang, hujan deras membasahi kami semua, saat kutbah berlangsung hujan mulai reda, hingga sholat jumat selesai.

Sayapun melanjutkan, harapan saya saya bisa menembus patung kuda, kebaikan apalagi yang saya temui, banyak orang yang bersedakah saat itu, ratusan nasi kotak di bagikan, ribuat roti dalam 1 mobil box besar di sebarkan, bahkan ada yang memborong rujak untuk di bagikan kepada peserta aksi. Sampai di belakang gedung indosat, masa sudah mulai padat, saya berjumpa dengan artis bang Hafiz salim dan ragil, kami melanjutkan menuju patung kuda, namun jamaah begitu banyak, kami urungkan niat, kami mundur, saya terpisah dengan rombongan bang hafiz, dan arus massa menggiring saya kembali kepertigaan budi kemuliaan.

Saya mendengarkan sholawat bergema, takbir berkumandang, walapun saya belum pernah pergi ke tanah suci, saya merasakan kenikmatan seperti di tanah suci, makanan berlimpah, ketertiban dan kebersihan terjaga, sekali lagi Alloh meridhoi aksi ini, Alloh tunjukan kebesarnya saat itu, saya hanya bisa berdo'a ya Alloh kuat kan iman islam kami, kuatkan iman islam keluarga kami, kuatkan iman islam pejuang kami, Ya Alloh jayakan umat islam Indonesia, Ya Jadikan keturunan kami mujahid, dan merasakan kejayaan Islam dari negeri NKRI ini seperti apa yang di impikan oleh Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina.,“Dan bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu para ‘Ulama mengiranya Khurasan, dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan pemaknaan itu dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah ‘Umawiyah. Tapi kini kita tahu; dunia Islam ini membentang dari Maghrib; dari Maroko, sampai Merauke”, ujar beliau terkekeh. “Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam.”

Untuk anak ku Fastabiq dan Fazhna





Kamis, 01 Desember 2016

Ini bicara iman Sahabat !!



Ini bicara iman, lihat tayangan si petanaha ketika bica iman, dia yakin akan masuk surga dengan keyakinannya, dapat makan, dapat rumah, itu kitab yang dia yakini, nah kalian jika masih nyinyir dengan aksi bela islam, lalu kitab apa yang kalian yakini wahai sahabat…
 
In sha Alloh saya akan ikut serta di aksi bela Islam tiga, ya ini bentuk pembelaan saya terhadap keimanan agama yang saya yakini sejak lahir, kemaren saya sempat menelpon teman saya di tasikmalaya, saya menanyakan kebenaran tentang warga Ciamis yang rela berjalan menuju Jakarta, demi ikut serta dalam aksi bela islam tiga, sungguh di luar dugaan jawaban teman saya, “itu hanya segelintir orang yang ikut, dan itupun masa bayaran”, saya bilang berita di media social begitu massive, sehingga menetes air mata saya, ketika melihat banyaknya para santri, dengan rela berjalan menuju Jakarta demi membela agamanya.

Saya tidak tahu maksud jawaban dari teman saya tersebut, tapi secara umum memang ada teman-teman yang tidak peduli dengan aksi ini, terutama teman-teman saya yang beragama muslim,  dari obrolan ringan kalian, dari status kalian sepertinya kalian begitu benci dengan aksi bela islam yang di motori para ulama dan habieb,  dan maafkan saya teman jika saya menggagap kalian termasuk dalam golongan almaidah 52,  semoga saja saya salah dalam menafsirkan pemikiran kalian, tapi tidak usahlah kalian mencemooh kami yang ikut dalam aksi ini, jika kalian tidak peduli dengan agama kalian, maka saya pertanyakan agama kalian, jika kalian  mengangap sesuatu yang salah itu biasa saja, maka selesai sudah negeri ini.
Benar kata  seorang ustadz, bahwa kebanyaka umat islam Indonesia, bermental ayam sayur, hanya labelnya saja yang islam, berktp islam, tapi imannya imitasi, quran hanya di pakai saat akad nikah, setelah nikah boro-boro di baca, di nistakan aja kalian malah nyinyir.

Penting untuk sahabat saya non muslim, tidak ada niat untuk membuat konfik dengan kalian, karena perbedaan keimanan, saya mencoba sesantun mungkin menyampaikan pemahaman keimanan saya, tetapi saya sangat tidak simpati dengan teman saya yang muslim, tetapi membabi buta dengan pembelaan terhadap orang yang sudah dinyatakan tersangka, apalagi baca statment di FBnya AA, bahwa al quran dan sunah biang masalah, dan berbagai statment aneh lainya, jangan-jangan si AA ini pakai kitab primbon dalam beragama, dan anehnya banyak dari sahabat saya yang muslim spendapat dengan si Ade ini, semoga Alloh memberi hidayah untuk kita semua.

Sukses untuk kalian semoga rezeki kalian satu milyar perbulan

Rabu, 30 November 2016

Petinggi Vatikan Masuk Islam



Pengalaman saya sholat tarawih di masjid Baiturahman Cinere tepatnya hari kamis tanggal dua juli 2015, lokasi masjid ini berada di turunan arah gandul, masjid ini sudah yang ke 2 kalinya saya mampir selama bulan Ramadhan dua tahun lalu. Sengaja saya meluangkan waktu untuk sholat isya dan tarawih takut kebablasan kalau-kalau Taraweh dirumah, pikir saya saat itu,

Sesampainya di dalam masjid, ceramah sudah di mulai, saya langsung melaksanakan sholat isya, setelah sholat isya saya mendengarkan dengan seksama ceramah yang di sampaikan oleh sang ustadz, seperti kebiasaan saya saat ini, ketika ada yang berceramah saya sempatkan menulis poin - poin yang di sampaikan oleh sang ustadz, mukadimah cermah yang saya ingat, ustadz tersebut bercerita, kepergiannya ke malaysia tahun lalu (2014) atas undangan Perdana Meteri Malaysia untuk mengisi seminar keislaman, sesudah sang ustadz mengisi seminar.

Malamnya sang ustadz di undang makan oleh Perdana Menteri Malaysia, dalam jamuan makan tersebut sang ustadz terpaku dengan sosok laki-laki tua berpakaian koko (baju taqwa), yang dia kenal, selama ini laki-laki tersebut Familiar wajah nya sering muncul pada tanggal 25 Desember setiap tahun, dan jamaah juga mengenalnya ujar sang ustad, sang ustadzpun memberanikan diri menyapa laki-laki tua tadi yang sedang menemani anaknya berusia 7th. “Are You Sri Paus Benedictus ??” sapa sang ustadz, “yes I'am Al Ustadz Benedictus”, jawab sang laki-laki tua tadi. Saya langsung merangkul laki-laki tersebut dan laki-laki tua itupun merangkul saya, seperti seorang santri yang sudah lama berpisah tidak ketemu sang guru.
Sang Paus menceritakan Dia bersyahadat pada tahun 2005 di saksi kan presiden Turki Abdullah Gul, sang Paus bercerita Saya masuk islam awalnya bukan karena Al Qur’an, tetapi karena saya membaca Kitab Inzil sampai hatam, dalam Kitab Inzil, Setiap para pengembala kuncup dagingnya di potong, kami menuduh orang islam kafir karena tidak mengikuti perintah tuhan, kami baca kejadian Kejadian 17:9-14, saya semakin galau, ketika 2008, dia masih memimpin misa dan dia membacakan syahadat pada misa tersebut. Hingga akirnya pihak dewan gereja menarik pelan-pelan atas tindakan Sri Paus Benedictus. Dia cerita, saya baca kitab yahudi, saya makin galau, ketika saya mendengar seorang anak kecil membaca iza syamsu kuwirot, diamanpun di dunia semua sama dengan bacaan ayat tersebut, berbeda dengan kitab kami.
Sang Paus Melanjutkan ceritanya, tidak mungkin saya tidak berzinah,para biarawati masuk kekamar saya, saya zinahi, sudah banyak anak biollogis saya bertebaran entah kemana,setelah saya masuk islam saya cari biarawati yang sering masuk kamar saya, saya nikahi dia, saya nikahi 4 biarawati yang sering masuk kekamar saya. Saya ingin meninggal seperti sahabat sahabat Rosul, saya ingin mengikuti sunah rosul seperi makan min 7 kali kunya, tidak bersamaan meminum susu dan makan ikan.

Sang Ustadz mengakhiri cermahnya, bahwa media tidal berani mengexpos karena tekanan begitu besar, lewat masjid saya sampaikan, jangan sampai teman kita saudara kita masuk nasrani, ada petinggi besar yang menjadi contoh...
sayangnya saya lupa menanyakan nama sang Ustad,
Cerita saya di amini oleh seorang mantan pendeta yang becerita tentang masuknya Sang Paus kedalam Islam,
Dengarkan cermah mantan sang pendeta di menit ke 46:20..





summer collection