Minggu, 23 Oktober 2016

Mencuri ilmu dari abang somay

gambar dari internet

Tadi malam saya pulang aga sedikit larut, setelah dua hari menginep untuk urusan proyek Video Tone salah satu operator seluler, dalam perjalanan pulang saya teringat WA dari anak saya, anak saya yang perempuan selalu rajin menanyakan keadaan saya diluar sana ketika abinya sedang keluar kota, pertanyaan selalu sama, abi lagi ngapain, pulangnya jam berapa, jangan lupa bawa pesenan ade yaa ! Dan akhirnya saya harus mampir membeli beberapa pesanan anak saya.

Ketika saya mampir di mini market di daerah Bintaro, di depan mini market tersebut ada penjual somay dengan gerobak sepedahnya, perjalanan masih jauh menuju rumah, dan rasa lapar yang sangat akhirnya saya menghampiri si abang somay dan memesan satu porsi, satu porsinya 8 ribu, saya bilang 10 ribu bang, jangan pakai telor ya.
Sudah menjadi kebiasaan saya, pasti saya kepo dengan penghasilan bisnis si abang somay, saya awali saja dengan pertanyaan, keluar jam berapa bang ? "Keluar jam 12 siang, sebentar lagi juga pulang" kata abang tersebut, kata pembuka tadi menjadi modal saya untuk bertanya lebih lanjut.
Tiga puluh menit, saya dapati ilmu baru dari abang somay, abang somay ini berusia kurang lebih 19 tahun, dia hanya lulusan SMP di garut, dia bilang lulusan SMP kerja apa, yaa pasti dagang, begitu kata si abang somay, penghasilan dari jualan somay dalam satu bulan bisa mencapai tiga juta, tetapi pernah juga di bawah satu juta, namanya dagang, kadang bisa naik, kadang bisa turun, pola pembagian dari si abang somay 30 : 70, 30 prosen untuk abang somay, dan 70  prosen untuk bosnya, makan, minum dan kontrakan rumah  sudah di tanggung oleh bosnya, dan yang menarik  bosnya punya 15 anak buah yang menyebar di daerah bintaro sektor Sembilan.

Saya hanya sedikit memberi motivasi, sama si abang ini, karena usia masih muda, jangan sering-sering pulang kampung, kumpulin modal, beli gerobak, siapa tahu bisa jadi bos somay dengan anak buah lebih dari dua puluh orang, somaynya lumayan enak, terasa sekali rasa ikanya, pernah juga saya makan somay di waktu sebelumnya, rasa sagu lebih dominan di bandingkan dengan ikannya, dan  akhirnya waktu semakin larut sayapun pamit,  perjalan berlanjut, terimakasih buat buat si abang somay, semoga sukses.

Sukses juga untuk kalian
InsyaAlloh rezeki kalian satu milyar perbulan.

Rabu, 19 Oktober 2016

Semua usaha pasti ada resikonya.

Gambar dari internet

Hidup memang penuh dengan tantangan, hidup memang penuh dengan resiko, menikah aja ada resikonya, apalagi bisnis,  hampir rata-rata orang yang berani mengambil tantangan atau orang yang berani mengambil resiko, lebih sukses jika di bandingkan dengan orang yang tidak berani mengambil tantangan, dan ini hukum alam, orang yang hidupnya biasa-biasa aja, pasti ekonominya biasa-biasa aja, beda dengan orang pengambil resiko, pasti ada saja yang di kerjakan, dan hasilnya luar biasa, sebut saja Hamim teman SD saya yang sudah memanage 40 unit dum truk, atau OM Bob Sadino yang sukses dengan kemchicknya.

Saya pernah membaca kisah perusaahan sepatu yang ingin memasarkan produknya ke daerah pedalaman, di daerah pedalam tersebut semua penduduk tidak ada yang menggunakan sepatu, ketika di tawarkan kepada dua orang manager pemasaran, manager yang satu mengatakan, mana mungkin menjual sepatu di tempat orang yang tidak menggunakan sepatu, dan manager yang satu menganggap bahwa ini sebuah peluang,  manager ini berani mengambil tantangan tersebut, ia  berpikir, ini peluang, peluang tidak datang untuk yang kedua kalinya, ia berpikir bagaimana penduduk tersebut bisa memakai sepatu, singkat cerita  ia mendatangi kepala suku, dan di jadikan kepala suku brand ambasador sepatu tersebut, dan hasil bisa di tebak.

Nah bagaimana dengan kita, ketika ada peluang, kadang yang ada di pikiran kita, resiko dulu yang kita pikirkan, bukan peluangnya, berbagai macam pikiran, seperti resiko takut di tipu, takut pembayaran molor, takut sumber bahan baku sulit, takut produk kita tidak laku dan berbagai pemikiran lainnya, padahal apa yang kita pikirkan belum tentu terjadi.

Hidup terkadang pahit, seperti pahitnya jamu sambiloto, hidup terkadang sulit, seperti sulit mengatur umat untuk mentaati kitab sucinya.
Begitulah hidup, begitu juga bisnis, dalam bisnis, kita tidak bisa mengatur situasi seperti yang kita kehendaki, tetapi kita bisa mengerahkan segenap potensi untuk mencari solusi, semoga tape singkong saya,  bisa tembus di restoran besar itu, walapun, persyaratan sedikit ngejelimet.

Salam Sukses, semoga bahagia untuk kalian
InsyaAlloh rezeki kalian satu milyar perbulan.

Selasa, 18 Oktober 2016

Rupiah tidak datang tampa kerja keras



Bulan agustus tahun lalu, banyak tetangga saya yang bergabung menjadi member ojek on line, mereka berbondong-bondong mendaftar menjadi menjadi  ojek on line, ratus orang rela mengantri di senayan, bahakan ada yang pakai calo segala, berbagai macam profesi  ikut mendaftar, ada satpam, sales, trainer, kolektor, ada juga teman-teman EO, sopir taxipun ikutan mendaftar, berbagai macam alasan meraka, seperti  teman satpam yang saya kenal, buat nambah pendapatan  di sela-sela waktu ship, ada juga seorang sales yang mundur dari pekerjaannya, karena tergiur dengan pendapatan ojek on line, tidak ada salahnya saya ikutan trend, hitung-hitung job sampingan, begitu ujar teman-teman.

Bulan itu teman saya pernah merasakan, begitu mudah sebuah sistem mendatangkan rezeki, teman saya yang side job pernah bercerita, beberapa kali ketika mau bertemu client, teman saya tinggal menunggu beberapa menit, ada saja penumpang yang  searah dengan tujuannya. driver ojek on line sangat di manjakan, salah satu teman, pernah berujar, "belum akan pulang, jika belum dapat 350 rb" teman saya itu mengaku pernah mendapatkan 9 juta dalam satu bulan, bahkan awal-awal ada yang punya pendapatan sampai 15 juta dalam satu bulan.
Ternyata untuk mendapatkan 9 juta sampai dengan 15 juta  dalam satu bulan, teman-teman ojek on line harus kerja minimal 10 sd 15 jam dalam satu hari, artinya untuk mendapatkan  9 juta rupiah,  mereka harus kerja keras.

Pada faktanya setelah mereka menjalani, ternyata manis itu hanya sesaat, ada yang hanya bisa bertahan 4 bulan, ada juga yang sampai satu tahun,  tetapi ada juga yang sampai saat ini, kenapa banyak yang tertarik dengan ojek on line, karena saat itu memang lagi booming, dan ada  kemudahan yang di berikan oleh ojek on line, tapi tidak berlangsung lama.

Cerita para driver on line, berlaku juga di dunia lain, seperti seorang pembalap ternama, sebut saja RH dia sudah bekerja keras sejak kecil, RH dan para driver ojek on line membutuhkan kerja keras untuk mendatangkan rupiah atau mendapatkan tropi, Saya yakin kesuksesan seorang awalnya diukur dari kerja keras, namun fenomena trend bisnis tidak bisa di jadikan patokan, dulu booming anthurium, kemudian batu akik, yang terakhir ya itu ojek on line, menurut saya. mengikuti bisnis yang sedang booming akan lebih sulit berkembang, kecuali anda punya modal seabrek, untuk menjadi pesaing bisnis yang lagi booming tersebut, dan sekali lagi kerja keras itu, hukumnya wajib namun ada sunah yang perlu di tambah yaitu kerja cerdas,  nah kerja cerdas ini yang bisa  membangun konglomerat bisnis.
(bersambung…..)

Salam sukses untuk kalian
InsyaAlloh Rezeki kalian satu milyar perbulan.

Jumat, 14 Oktober 2016

Memanfaatkan kearifan local sawangan



Sudah hampir empat tahun saya tinggal di sawangan, sejauh mata memandang, setinggi langit menjulang, saya sangat menikmati kesejukan udara di tempat tinggal saya, entah sampai kapan kesejukan ini saya nikmati, saya berharap 30 tahun kedepan, masih bisa menikmati udara sejuk di sawangan, kenapa kesejukan akan hilang, seiringan pertambahan penduduk dan kebutuhan ekonomi, akhirnya perlahan kesejukan tersebut akan sirna, seperti banyak di bangun perumahan-perumahan baru, yaa tentu saja perumahan baru tersebut, akan menggusur kebun-kebun jambu, menghilangkan kearifan local lainya.

Saya punya sisin lain dari kearifan lokal sawangan, pernah saya bercerita di tulisan sebelumnya tentang tape singkong home industry di sawangan, hampir rata-rata penduduk asli sawangan memproduksi tape singkong, di lingkungan saya saja ada lebih dari 10 pengrajin tape singkong, setiap rumah bisa memproduksi 20 sampai 50 kilo setiap harinya, dan uniknya pemasaran tape singkong tersebut sudah berjalan dengan sendirinya.
Saya mencoba memasarkan produksi tape singkong tersebut via internet,  di bulan mei  saya membuat web binis makanan, dan salah satunya tape singkong yang saya pasarkan, di malam takbiran  ada pesanan 10 kilo gram, namun tidak saya layani, karena waktu pesanan tidak tepat menurut saya, para pengrajin tape biasanya 3 hari menjelang lebaran beristirahat, mereka  mempersiapkan kebutuhan hari raya, bagi saya proses pemasaran via internet memang di butuhkan waktu, sama seperti ketika kita membuka sebuah toko di pinggir jalan.

Dua minggu lalu saya, di minta untuk datang kesebuah tempat di daerah tanah abang, saya di minta membawa sample tape, sesampainya di sana ternyata sebuah restoran besar, dengan puluhan cabang di seluruh Indonesia,  mereka  sedang mencoba menu baru dengan bahan dasar tape,  dan rencananya kebutuah tape tersebut setiap hari 100 kilo gram, kebayangkan keuntungan yang di dapat jika tape saya bisa tembus di restoran tersebut.

Cerita untuk inspirasi pembisnis pemula
Inyaalloh rezeki kalian satu milyar perbulan

Rabu, 05 Oktober 2016

Berandai-andai jadi Cagub ?

gambar ambil dari internet andytri

Pilihanmu merepresentasikan kamu, kamu pilih A, yaa karena kamu berada di lingkungan A, atau kamu banyak referensi mengenai A dari teman yang mendukung Si A, begitu juga dengan pilihan B atau C. PemiluKada, sebenarnya sebuah pembuktian seperti apa rakyat suatu daerah tersebut, begitu juga rakyat di ibukota, termasuk jenis rakyat yang manakah kamu, rakyat yang mudah di bohongin, atau rakyat yang cerdas.

Coba lihat para  cagub, pasti visi misinya fantastis dan bombastis, semua serba tis, termsuk sekolah gratis, kesehatan gratis, dan banyak tis-tis yang lain, permasalahan ibu kota, dari jaman si pitung sampai jaman si petahana , permasalahnya ya itu-itu aja, banjir, macet, sampah dan pengganguran, nah kembali lagi jika saya berandai-andai, pasti saya juga akan membuat visi dan misi yang bombastis, untuk mengatasi kebanjiran saya akan membuat 7 sumur di titik banjir jakarta (kaya lagunya elvi 7 sumur), 7 sumur tersebut tembus sampai perut bumi, pasti banjir akan tertelan di perut bumi, untuk kemacetan saya akan membuat 7 lapis jembatan, lapisan pertama untuk rakyat miskin, lapisan kedua untuk rakyat menengah, lapisan ketiga buat kelas the have, lapisan ke empat buat para artis dan lapisan ketujuh untuk pejabat, biar kalau jatuh dari jembatan ketujuh, terasa, dan masalah sampah, saya akan buat setiap RW, 7 penampungan sampah, dengan luas 7 kali lapangan bola, 7 penampungan tersebut sudah termasuk proses pembakaran dan akan saya buka 7 juta lowongan kerja buat para pengangguran, ada pertanyaan yang muncul, "Anda kok senang dengan angka 7, jangan-jangan istri Anda 7 juga nantinya ? kalau istri tetap 1, yang tujuh selir semua, semua perlu dana, dari mana dananya ? Dananya dari 7 dukun yang bisa menggandakan uang, 1 dari Kanjeng dimas, 6nya masih menunggu tim Kepolisian, tentu saja jangan pilih saya.

Kadang kita sebagai rakyat, selalu menyalahkan pemimpin, pemimpin jadi tumpuan kesalahan, padahal yang patut di pahami, kenapa kalian tidak cerdas memilih pemimpin, karena pemimpin itu sebenarnya cerminan dari rakyatnya, kalau kebanyakan rakyat suka kelenik yaa pemimpinnya suka kelenik, kalau kebanyakan  rakyat jauh dari agama, ya pemimpin jauh dari agama, pemimpin suka korupsi, karena rakyat juga suka dengan korupsi, jika rakyat lurus maka akan lurus juga para pemimpin kita, jika rakyat menolak hak-hak Alloh dan enggan memenuhinya, maka pemimpin juga enggan memenuhi hak-hak rakyat, begitu kata ustadz yang saya dengar. Jadilah rakyat yang cerdas, rakyat yang faham, dan jadilah rakyat yang tidak mau di berikan janji-janji palsu.

Selamat bekerja teman
Insyaalloh rezeki kalian satu milyar perbulan (hanya mendo'akan).

Top of Form
Bottom of Form
Top of Form
Bottom of Form


summer collection