Pagi ini anak saya menelpon, suara tangis terdengar di kejauhan, Abang pusing bi, kenapa kamu flu ? coba mana ustadz, sayapun ngobrol dengan sang ustadz, iya cuma batuk pilek, saya minta saran sama sang ustadz, anak sayapun di perbolehkan izin satu hari.
Sesampainya di rumah batuk dan panas aga reda, saya yakin anak saya aga kaget di minggu kedua ini, karena aktifitas pesantren sudah mulai terasa.
Ada perubahan kebaikan dalam prilaku anak saya, selama di rumah, dia pegang alquran, sambil bermurojaah hafalan juz ke 30 yang baru ia mulai, sayapun membantu melancarkan bacaan anak saya.
Ketika di perintahpun langsung sigap, nak tidak ada tv dulu ya, anak sayapun mengiyakan.
Tidak seperti sebelumnya ketika di perintah, ada saja pengecualiannya.
Belum satu bulan memang perlu adaptasi exkra bagi anak-anak yang terbiasa santai sebelumnya, apalagi, sekolah anak saya sewaktu MI teramat santai.
Saya mencoba menanyakan kebeberapa teman-teman anak saya yang di pesantren, hampir rata-rata mereka aga sedikit kaget dengan rutinitas pesantren, tetangga kamipun harus mengistirahatkan anaknya dua hari di rumah, alhamdulillah anak saya cukup satu hari saja beristirahat.
Obrolan dengan ustadz, ketika saya menanyakan, adakan santri yang tidak kuat menerima pelajaran di pesantren, sang ustadzpun bercerita, selama saya di pondok dan pondok tersebut bermanhaj baik, menghafal alquran dan hadist, saya belum pernah menemukan santri yang stres, ustadz melanjutkan memang pernah kakak dari temannya sempat terguncang di pesantren, namun pesantren yang di pilih mengamalkan wirid sekian ribu kali, dan ini yang bisa membuat santri tersusupi dengan jin, jawaban sang ustadz melegakan hati saya.
Abang memang belum terbiasa, tapi Abi yakin Abang pasti bisa, lihat teman-teman kamu kembali bersemangat menghafal alquran, di sore hari mereka bermain bola bersama, ada waktu istirahat yang di berikan pihak pesantren, dan yakinlah bang rasa letih akan hilang jika sudah terbiasa.
Minggu ke tiga
Foto minggu ke dua
Foto minggu pertama
♡♡♡SEPENGGAL
HATIKU TERTINGGAL♡♡♡
Anakku...
Maafkan bunda, yang tidak sepenuhnya lagi menjadi madrasah bagimu.
Karena kelemahan ilmu ini.
Nak...
bunda titipkan engkau di sini.
Agar kelak engkau menjadi penyejuk hati, yang lisanmu, tak henti-hentinya melafalkan wahyu, yang malamnya engkau habiskan dalam sujud panjang utk Robbmu.
Lalu, bimbing bunda, rangkul abi yah...
tuk bersama melangkah menuju jannah-Nya.
Anakku...
Maafkan bunda yang telah membuat hafalanmu terseok-seok.
Karena bunda bukan hafidzoh.
Bunda titip engkau disini...
Agar engkau sprint mengejar hafidzmu. Hingga... engkau berada dalam barisan penjaga Al Qur'an dan penjaga kemulian
Al Qudz Tercinta.
Agar kelak, engkau persembahkan mahkota kemuliaan untuk guru-gurumu dan tentu saja untuk bunda dan abimu.
Anakku...
Simpanlah airmatamu sekarang, dan menangislah di sujud panjang malam-malamnu.
Anakku...
Bunda selalu mendekapmu dalam do'a-do'a, memohon pada Robbul Izzati untuk membuka hati dan fikiranmu,
agar kamu dimudahkan menyerap adab dan meraih ilmu dari gurumu.
Agar engkau mulia dihadapan-Nya.
Jagalah Allah nak...
pasti Allah kan menjagamu.
Anakku...
Jika ajal telah menjemput...
Engkaulah pahlawan bunda dan abi.
Do'amu sebagai penerangnya di alam kubur.
Akhlaqmu menjadi penyelamat kami di hari berbangkit.
Ketahuilah nak...
Negeri Akhirat adalah tujuanmu...
harus kau kejar sepenuh jiwa ragamu.
Sampai engkau bersama bunda dan abi... bertemu dengan Rosulullaaahh..
dan tersungkur...
menangis bersama di hadapan Beliau...
Lalu... Beliau mengajak kita... berjumpa dengan Allooh..♡♡♡
"Yaa... Robbiii.
Kutitipkan anak ku tercinta.
Bersama deraian airmata kecintaanku kepadanya dan kepada-Mu."
*untuk anakku & bunda sholihat yang melepas anaknya di pesantren.*
Dari Bunda ♡ Abi
source: WAG Humas Pia
Anakku...
Maafkan bunda, yang tidak sepenuhnya lagi menjadi madrasah bagimu.
Karena kelemahan ilmu ini.
Nak...
bunda titipkan engkau di sini.
Agar kelak engkau menjadi penyejuk hati, yang lisanmu, tak henti-hentinya melafalkan wahyu, yang malamnya engkau habiskan dalam sujud panjang utk Robbmu.
Lalu, bimbing bunda, rangkul abi yah...
tuk bersama melangkah menuju jannah-Nya.
Anakku...
Maafkan bunda yang telah membuat hafalanmu terseok-seok.
Karena bunda bukan hafidzoh.
Bunda titip engkau disini...
Agar engkau sprint mengejar hafidzmu. Hingga... engkau berada dalam barisan penjaga Al Qur'an dan penjaga kemulian
Al Qudz Tercinta.
Agar kelak, engkau persembahkan mahkota kemuliaan untuk guru-gurumu dan tentu saja untuk bunda dan abimu.
Anakku...
Simpanlah airmatamu sekarang, dan menangislah di sujud panjang malam-malamnu.
Anakku...
Bunda selalu mendekapmu dalam do'a-do'a, memohon pada Robbul Izzati untuk membuka hati dan fikiranmu,
agar kamu dimudahkan menyerap adab dan meraih ilmu dari gurumu.
Agar engkau mulia dihadapan-Nya.
Jagalah Allah nak...
pasti Allah kan menjagamu.
Anakku...
Jika ajal telah menjemput...
Engkaulah pahlawan bunda dan abi.
Do'amu sebagai penerangnya di alam kubur.
Akhlaqmu menjadi penyelamat kami di hari berbangkit.
Ketahuilah nak...
Negeri Akhirat adalah tujuanmu...
harus kau kejar sepenuh jiwa ragamu.
Sampai engkau bersama bunda dan abi... bertemu dengan Rosulullaaahh..
dan tersungkur...
menangis bersama di hadapan Beliau...
Lalu... Beliau mengajak kita... berjumpa dengan Allooh..♡♡♡
"Yaa... Robbiii.
Kutitipkan anak ku tercinta.
Bersama deraian airmata kecintaanku kepadanya dan kepada-Mu."
*untuk anakku & bunda sholihat yang melepas anaknya di pesantren.*
Dari Bunda ♡ Abi
source: WAG Humas Pia