Rabu, 30 November 2016

Petinggi Vatikan Masuk Islam



Pengalaman saya sholat tarawih di masjid Baiturahman Cinere tepatnya hari kamis tanggal dua juli 2015, lokasi masjid ini berada di turunan arah gandul, masjid ini sudah yang ke 2 kalinya saya mampir selama bulan Ramadhan dua tahun lalu. Sengaja saya meluangkan waktu untuk sholat isya dan tarawih takut kebablasan kalau-kalau Taraweh dirumah, pikir saya saat itu,

Sesampainya di dalam masjid, ceramah sudah di mulai, saya langsung melaksanakan sholat isya, setelah sholat isya saya mendengarkan dengan seksama ceramah yang di sampaikan oleh sang ustadz, seperti kebiasaan saya saat ini, ketika ada yang berceramah saya sempatkan menulis poin - poin yang di sampaikan oleh sang ustadz, mukadimah cermah yang saya ingat, ustadz tersebut bercerita, kepergiannya ke malaysia tahun lalu (2014) atas undangan Perdana Meteri Malaysia untuk mengisi seminar keislaman, sesudah sang ustadz mengisi seminar.

Malamnya sang ustadz di undang makan oleh Perdana Menteri Malaysia, dalam jamuan makan tersebut sang ustadz terpaku dengan sosok laki-laki tua berpakaian koko (baju taqwa), yang dia kenal, selama ini laki-laki tersebut Familiar wajah nya sering muncul pada tanggal 25 Desember setiap tahun, dan jamaah juga mengenalnya ujar sang ustad, sang ustadzpun memberanikan diri menyapa laki-laki tua tadi yang sedang menemani anaknya berusia 7th. “Are You Sri Paus Benedictus ??” sapa sang ustadz, “yes I'am Al Ustadz Benedictus”, jawab sang laki-laki tua tadi. Saya langsung merangkul laki-laki tersebut dan laki-laki tua itupun merangkul saya, seperti seorang santri yang sudah lama berpisah tidak ketemu sang guru.
Sang Paus menceritakan Dia bersyahadat pada tahun 2005 di saksi kan presiden Turki Abdullah Gul, sang Paus bercerita Saya masuk islam awalnya bukan karena Al Qur’an, tetapi karena saya membaca Kitab Inzil sampai hatam, dalam Kitab Inzil, Setiap para pengembala kuncup dagingnya di potong, kami menuduh orang islam kafir karena tidak mengikuti perintah tuhan, kami baca kejadian Kejadian 17:9-14, saya semakin galau, ketika 2008, dia masih memimpin misa dan dia membacakan syahadat pada misa tersebut. Hingga akirnya pihak dewan gereja menarik pelan-pelan atas tindakan Sri Paus Benedictus. Dia cerita, saya baca kitab yahudi, saya makin galau, ketika saya mendengar seorang anak kecil membaca iza syamsu kuwirot, diamanpun di dunia semua sama dengan bacaan ayat tersebut, berbeda dengan kitab kami.
Sang Paus Melanjutkan ceritanya, tidak mungkin saya tidak berzinah,para biarawati masuk kekamar saya, saya zinahi, sudah banyak anak biollogis saya bertebaran entah kemana,setelah saya masuk islam saya cari biarawati yang sering masuk kamar saya, saya nikahi dia, saya nikahi 4 biarawati yang sering masuk kekamar saya. Saya ingin meninggal seperti sahabat sahabat Rosul, saya ingin mengikuti sunah rosul seperi makan min 7 kali kunya, tidak bersamaan meminum susu dan makan ikan.

Sang Ustadz mengakhiri cermahnya, bahwa media tidal berani mengexpos karena tekanan begitu besar, lewat masjid saya sampaikan, jangan sampai teman kita saudara kita masuk nasrani, ada petinggi besar yang menjadi contoh...
sayangnya saya lupa menanyakan nama sang Ustad,
Cerita saya di amini oleh seorang mantan pendeta yang becerita tentang masuknya Sang Paus kedalam Islam,
Dengarkan cermah mantan sang pendeta di menit ke 46:20..





Senin, 21 November 2016

Lebih baik unfriend



Sebenarnya bukan bermaksud memutuskan hubungan pertemanan, tetapi ini adalah bentuk menghindar dari permusuhan, karena saat ini, kita memang sedang di uji pertemanan kita, pemilu, pilkada, dan pilpres adalah ujian  pertemanan, bukan hanya pertemanan, tetapi juga persaudaraan, saya aga menghidar dengan teman-teman karena, beda haluan dengan mereka, sedekat apapun pertemanan kalian , pasti akan surut seiring dengan perbedaan pilihan, ada yang bilang  sepele, namun bagi saya aga rumit, karena ketika beda pilihan, berarti ada stigma negative terhadap teman tersebut.

Bagi saya ini memang masalah prinsif  apalagi jika urusan dengan aqidah, sejujurnya saya bukan tipe orang yang menghakimi, terkadang sakitnya menusuk sampai kejantung jika saya terhakimi, dan rasa sensitive juga yang membuat saya harus melakuan ini, ibarat pacaran memang kita harus putus, tapi apakah bisa nyambung lagi, ya tergantung, karena saya tidak ingin sebagai sumber masalah, maka lebih baik kita ahkiri hubungan kita dengan klik un friend.

Semoga saja, ini menjadi bahan evalusi bagi saya, dan juga bagi teman-teman, saya memang tidak bisa menyenangkan bahkan membahagiakan semua teman FB, sebaik-baiknya status tetap aja ada yang komentar sinis, seyogyanya, media social di ciptakan untuk bersosialisasi, bukan untuk permusuhan, tetapi saya harus bilang Maaf teman, mungkin lebih baik unfriend sampai pemilu selesai, saya juga melakukan un friend dengan istri saya, karena istri saya beda pilihan dengan saya, tetapi walau unfren  dengan istri saya, saya tetap frend di rumah, hahaha.

Semoga Rezeki kalain satu milyar perbulan

Rabu, 09 November 2016

Pak Polisi kenapa harus ada jatuh korban ?


4 November 2016, saya memang sudah siap-siap bergabung dengan teman-teman menghadiri undangan ulama untuk sholat jumat berjama'ah di istiqlal, dilanjutkan dengan long march menuju istana, tujuan cuma satu, meminta penista agama segera diadili, sebenarnya saya berangkat ingin langsung menuju lokasi, namun karena ada keperluan yang mendadak dengan dengan seorang Kyai , akhir saya belokan motor saya menuju pesantren kyai tersebut. Ternyata sang kyai sudah siap-menuju lokasi istiqlal, akhir saya satu mobil menuju istiqlal bersama beliau, namun kami tidak menuju istiqlal, kami menuju kediaman habib kwitang, di lokasi kediaman habib, sudah banyak jamaah yang datang dari berbagai penjuru indonesia, kami pun sholat jumat berjamaah, selepas sholat jum'at, kami beramai-ramai menuju istana, jalur yang kami lalui lewat tugu tani, di depan kedutaan besar AS, kami di sambut polwan-polwan cantik berjilbab sambil membagikan air meneral kepada kami. Begitu banyak jamaah, alhamdulillah begitu tertib, ada peserta demo yang membawa kantong sampah sambil mengingatkan akan kebersihan, ada juga laskar FPI yang menegor dengan santun untuk tidak menginjak rumput, malah ada teriak "awas nanti masuk mitro tipi kalau merusak tanaman" Iring-iringan mobil ustadz arifin menyejukan kami, menyusul mobil habib riziq sambil menyanyikan lagu panggilan zihad, suasana cukup terkendali hingga menjelang magrib, masapun berangsur membubarkan diri, ada yang masih bertahan di depan istana, karena masih menunggu informasi pertemuan ustadz bahtiar nasir dengan wakil presiden RI. Namun menjelang isya, tiba tiba begitu cepat kejadian itu, ada provokator dengan rambut cepak mencoba memprovokasi, dari dorong-dorong kecil, provokator seperti terorganisir membawa bambu, barisan FPI memblokade polri, untuk keamanan, HMI terpancing, akhir polisi pun menembakkan gas air mata, namun bukan hanya ke provokator, tetapi keseluruh pendemo yang sedang duduk santai di depan istana, tembakan yg membabi buta, dan kebetulan ada Pak Kapolri, pak kapolri sempat kaget, berteriak dengan pengerah suara, " hentikan tembakan", tetapi tidak di gubris oleh anak buahnya, ini Aksi damai berubah bencana, pak polisi kenapa engkau muntahkan gas air mata, pak polisi provokator itu mudah engkau tangkap, pak polisi tolong jangan anarkis, mana polisi dengan slogan. melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Seruan ustadz untuk tetap tenang, menandakan kami tidak melawan, padahal jumlah kami lebih banyak dari Polisi, andaikata para ustadz berteriak Zihad dan lawan apa yang akan terjadi Pak Polisi ? Jangan lantaran batas waktu demo sudah habis, engkau anggap murah nyawa seorang manusia, Pak Kapolri ada PR baru, tolong usut provokator itu. 4 November 2016 Bukan lelucon lebaran kuda..

summer collection