Minggu, 29 Mei 2016

Kalah Satu set !



Acara nikahan sepupuh kemaren, menjadi ajang silahturahmi, keluarga besar saya, dari satu biang, bapaknya kakek kami yang bernama Kong Midi, lahirlah H Boim, H Mustawa, H Juri, H Rokayah, haji siapa lagi yaa ?? Lupa saya !, yaa kami keluarga besar betawi, yang dulu punya banyak tanah, namun sekarang sudah ludes dimakan kebutuhan, bahkan termarjinalkan oleh pendatang baru yang rumahnya mentereng serta mobilnya ngejreng, ko bisa ??


Ketika saya ngobrol dengan salah satu saudara saya Om Muluk, anaknya H.Boim, ada beberapa faktor kenapa kami kalah dengan pendatang, salah satu faktor yang saya tulis, kebanyakan dari kami lebih nafsih - nafsih ketika menjalani kehidupan, tau nafsih nafsih ?? itu mementingkan diri sendiri, tidak mengajak saudaranya ketika sukses,  beliau mencontohkan, ketika salah satu dari keluarga kami sukses, kami datang kerumah saudara kami yang sukses, pasti saudara kami yang sukses ngomong, paling dateng mau minjem duit nih, beda dengan para pendatang, orang satu kampung aja dia bilang saudara, diajak saudaranya dari kampung untuk kerja di jakarta, di ajak untuk berbinis, diajak untuk tinggal di rumahnya,  mereka lebih welcome, bahkan om saya bilang saudara istri saya yang orang medan, tidak sungkan untuk membuka tutup saji di dapur rumahnya ketika dia datang kerumah, artinya kedekatan yang di bangun melebihi kami suku asli..

Menurut. saya faktor lain, budaya kami lebih malas di banding pendatang, para pendatang punya daya juang yang luar biasa, lihat saja, para birokrat jawa, para pedagang cina, orang madura pengepul barang rongsokan, para pedanga indomie rebus dari kuningan, mereka lebih konsisten dalam bekerja, mereka kerja 25 jam dalam satu hari,  sewaktu saya kerja di proyek telkom, hanya saya orang betawi yang kerja di proyek tersebut, dari bos, sampai kuli di dominasi sama jawa dan sunda,  teman saya sopir dari jawa bilang, kalau kami kerja dulu gaji belakangan, kalau orang betawi elo gaji gue berapa ? Yaa belum kerja sudah minta gaji, begitu kata teman saya.

Yaa saya akui, kami memang kalah satu set dengan teman teman pendatang, dulu kami punya "prinsip elu jual gue beli" sekarang kayanya terbalik deh “gue jual elo beli”, semua banda udah di jualin, tinggal harga diri yang belum di jualll (wahhh jangan sampe dehhh Ohh Emm Giii..)
Tapi saya melihat sudah banyak perubahan sekarang, saudara sepupuh saya sudah kelihatan sejahtera kalau di lihat bentuk tubuh yang melebar, coleh Boy, colek firman, sama colek ijal juga…

Semoga Sukses yaa bangsa betawi, dan semoga rezekinya minimal satu milyar perbulan..

Selasa, 24 Mei 2016

Efek samping



Tau efek samping, kalau ga tau,tanya dokter klinik yang praktek dekat rumah kalian..
Apapun yang kita perbuat pasti ada efek nya, apa itu efek positif atau efek negatif, kalau efeknya positif bisa menjadi pahala buat kita, tapi kalau efeknya negatif, menjadi masalah buat kita,  ini yang namanya efek samping, menurut saya, ketika ada seseorang yang mengatakan A atau berbuat A, yang lain pun akan berbuat A, alias ikut ikutan, teman saya seorang  sutradara, ia pernah di ingatkan oleh istrinya, kalau bikin cerita sinetron cerita yang positif-positif aja, ingat umur sudah tua, kalau ceritanya negative akan berdapampak ke masyrakat, kalau papa sudah meninggal tapi cerita negatifnya di tiru terus, amal keburukan akan papa bawa sampai mati mau ??, begitu pesan istrinya ke teman saya sang sutradara.

Sedikit banyak, gaya  dan perilaku kita, memang memberikan efek bagi masyarakat, walaupun kita bukan artis, coba aja kalian yang sering selfi di depan mobil mewah, kemudian nulis status di FB “ mobil baru nih”, pasti ada dari teman teman yang juga akan meniru gaya kalian, atau ketika kita pulang kampung, kita tinggal di kampung selama satu minggu, sambil memamerkan gaya bahasa kita, seperti sumpeh luh, cemunguddd yaa (nulisnya pakai dddd), atau Woww aje gile tuh, berulang ulang kita katakana itu di depan anak-anak kampung,  pasti deh setelah kita pulang anak anak di kampung akan meniru gaya kita, ini namanya efek samping.

Semua yang kita perbuat, semua yang kita katakana, pasti ada efeknya, seperti halnya obat, obat mana yang ga ada efek sampingnya ???, kecuali viagra, viagra tidak ada efek sampingnya, yang ada efek depan (hehehe ga ngertikan ?)..
Semoga tulisan saya ada efek sampingnya, tentunya efek yang positif yaa..

Selamat pagi
Semoga rezeki kalian yang baca minimal satu milyar perbulan.

Sabtu, 21 Mei 2016

Jangan kau sesali !


Andai saya tidak menikah dengan istri saya yang sekarang, mungkin hidup saya tidak seperti ini, andai saya dulu menikah dengan anak gubernur aceh, mungkin saat ini saya sudah jadi panglima GaM, atau andai orang tua saya merestui hubungan saya dengan anak Pa Jokow mungkin saya sudah jadi menteri, atau andai saya anak H.boim,mungkin saya sudah dapat warisan toko material, kalau bicara andai seribu penyesalan tidak akan habis, buktinnya pennyanyi yang nyanyi andaii aiii aiii gaa jelas kemana dia sekarang..

Enak yaa kalau bicara andai, saya pernah menginvestasikan pesangon dan gaji saya untuk berbisnis sapi potong dan warnet, bisnis warnet yang booming pada tahun 1998, menjadi pilihan saya bersama dua teman saya, namun takdir berkata lain, orang yang di berikan kepercayaan pergi menghamburkan uang saya untuk main judi dan wanita, begitu juga di bisnis sapi potong, teman yang menjanjikan bagi hasil yang lumayan, ternya juga tidak amanah, sampai akhirnya azal menjemput teman saya tersebut.

Total uang empat puluh lima juta yang saya investasikan di dua bisnis tersebut hilang, jika bicara andai, kenapa saya tidak belikan property aja saat itu, saat itu masih ada rumah seharga 30 juta, lagi - lagi sebuah penyesalan, segala sesuatunya memang, sudah  ada jalannya, saya harus kehilangan uang, kehilangan energy untuk menagih kedua rekan saya yang tidak amanah,  Sayakan tidak tau akan di tipu seperti itu, andai saya tau, saya pasti tidak akan melakukannya, yaa namanya investasi ada untung ada rugi.

Jangan pandang masa lalu dengan penuh penyesalan, karena kita tidak tau kapan akan mati, kalau kita tau mau mati besok, kita gali lubang kuburang sekarang, begitu kalau segala sesuatunya di sesalin, penyesalan memang datang belakangan, kalau di depan DP mobil namanya.
Seburuk apapun hari ini dan kemaren, kamu masih punya masa depan, hidup bukan untuk di sesali, saya yakin di balik kesuksesan kamu nanti ada sang mantan yang menyesal, hahahah,  
tapi enak juga yaa kalau terlahir dari anak juragan material (wak wowwwwww)..

Selamat pagi teman
Doa yang sama semoga rezeki kalian yang baca minimal satu milyar perbulan..



Jumat, 20 Mei 2016

Udah tau sumur, masih aja nyebur !!



Hanya istilah aja teman, tulisan saya aga serius nihhh. Nah kalau baca tulisan saya pelan pelan yaa..
Saya punya lima rekning bank untuk transaksi bisnis saya, salah satunya bank tiga hurup milik pemerintah, yaa mungkin karena saldo aga lumayan untuk ukuran saya, saya di telpon oleh marketing kartu kredit bank tersebut, saya sudah menolak, namun kebujuk juga, dengan iming-iming ngga ada biaya iuran tahunan, dan sarannya ngga usah di pakai juga ngga apa apa, buat jaga jaga aja.. Dan akhirnya datanglah sang kurier mengirim form aplikasi kartu kredit. Setelah satu hari saya tanda tanganin form aplikasinya , saya di telpon kembali oleh pihak marketing, dengan sopannya dia mengucapkan terimakasih, form sudah saya terima, namun si marketing, menanyakan nama istri saya, nama saudara saya, dan nama ibu kandung saya, karena saya tidak curiga, saya sebutkan saja nama yang di minta, saya tanyakan kartu kreditnya kapan akan dikirim, dia menjawab satu minggu lagi pa.
 
Dua minggu kemudian saya main kerumah orang tua saya, di meja tamu sudah ada empat amplop berisi kartu kredit dengan jenis Visa dan Master, masing-masing tertulis di amplopnya nama istri,nama saudara serta ibu kandung saya, pas saya buka ada delapan kartu kredit atas nama saya, nama istri, nama kakak kandung serta nama ibu saya, dan yang mengejutkan serta membuat jantung saya berdebar, masing masing kartu kredit tersebut terdapat tagihan iuran tahunan, 600 ribu kartu utama, 300 ribu kartu tambahan.. Jadi total hutang yang tidak jelas tersebut berjumlah 1.5 juta..

Sayapun menelpon call center bank tersebut,untuk menutup semua kartu kredit saya, saya bilang ko ada iuran tahunannya ? Marketingnya bilang "bebas iuran, " satu persatu  nomor kartu kreditpun di catat pertanda kartu kredit saya sudah tidak bisa di pakai, namun saya di sarankan untuk ke kantor bank tersebut, karena malas untuk mengurusnya, saya abaikan saran call center, enam bulan kemudian masih ada tagihan kartu kredit utama saya sebesar 600rb, tapi aneh saya di telpon kembali oleh pihak bank dengan menanyakan bagaimana pemakain kartu kreditnya, saya jawab kartu kredit sudah saya patahin mba! saya pun menjelaskan bukan sudah saya tutup, saya tetap di sarankan untuk menutup kartu kredit tersebut di kantor.
Seperti sebuah jebakan batman saya harus terima hutang yang tidak pernah saya pakai.

Lain lagi cerita teman saya sewaktu kartu kredit macet, dia di telpon sama sang kolektor, dengan nada yang keras seperti tukang parkir di jalanan "terus terus, yaa stop" teman saya bilang, bapak nagihnya di pelabuhan tanjung priuk, saya lagi jadi tukang parkir nih, sudah ngga kerja lagi, semenjak itu colektor tidak pernah telpon lagi, kata teman saya..

Sudah tau sumur, ehh masih aja nyebur, begitulah kalimat judul diatas cocok buat saya dan teman saya, dan mungkin teman teman yang baca mengalami nasib yang sama, sudah tau kartu kredit itu riba alias haram ehh masih nekad juga. 
Biarin deh saya tercatat dalam daftar hitam bank indonesia, asal tidak tercatat dalam daftar hitam di surga kelak..

Selamat berlibur teman,
Semoga rezeki semua teman saya satu milyar perbulan.


Kamis, 19 Mei 2016

Jangan Terlena



Bukan rahasia umum, jika kita merasa nyaman, nyaman dari financial saat ini, nyaman dari teman teman lingkungan kerja, nyaman dari tekanan bos, atau nyaman dari pekerjaan rutin yang tidak begitu membebani pikiran, datang ke kantor,setelah kerjaan selesai, update status di twitter, selfie di facebook, pamerin menu makan siang di instagram, brosing and chating sama teman teman SMA, atau teman kuliah dll, tau tau sudah sore , sampai rumah jam sembilan malam, begitu terus tidak terasa sudah lima tahun kita jalanin rutinitas kerja tersebut, tiba tiba ada kabar dari atasan "perusahaan kita koleps", perusahaan tidak sanggup menggaji kalian, pernah mengalmi kejadian ini ??

Cerita diatas pernah saya alami ketika kerja di bank, lagi nyaman nyamannya kerja, tiba tiba pemerintah mengumumkan bahwa bank tempat saya kerja di liquidasi alias di tutup, karena masih ikut arus, saya ikutan demo, dan saya pada saat itu belum siap dengan kerjaan yang baru, karena saat itu saya masih kuliah sambil kerja, pada akhirnya harus terima kejadian tersebut.

Di dunia kerja yang saya pernah jalani, saya paling lama menjadi karyawan tiga tahun, rasa jenuh, kreatifitas yang mulai buntu menjadi alasan saya untuk hengkang dari zona karyawan, Semakin lama kerja semakin tidak betah, seperti cacing di atas penggorengan sudah mau loncat aja. Tapi ada alasan lain kenapa saya bisa bertahan sampai tiga tahun karena saya mengincer seketaris bos pada saat saya kerja di Lembga Keungan Syariah, pas seketaris bos tersebut sudah ada yang punya, langsung hilang rasa nyaman saya di perusahaan itu, hahaha kerja ibadah men bukan cari jodoh ?? (Ini cerita dulu), makanya dalam kamus hidup saya, tidak pernah ngelamar jadi PNS, ehh sekarang malah pernah beberapa kali di undang oleh beberapa departemen buat ngisi training bisnis temanya “bagaimana mengisi masa pensiun”

Nah teman apakah kita terlena dengan keadaan sekarang ? atau kita tidak punya harapan untuk mendulang sukses yang lebih baik..apapun jawaban teman, ayou perbaiki hidup kita, sehingga kita terhindar zona terlena saat ini..

Tidak ada inspirasi yang penting Yang Penting jadi inspirasi.
Semoga rezeki kalian satu milyar perbulan.


summer collection