Selasa, 24 Oktober 2017

Haruskan saya kecewa ?





Beberapa permintaan mc, datang kepada saya, ada yang minta 5 titik event kementrian di luar kota, 2 titik event BUMN di semarang, event operator seluler, dan 1 event bumn di NTB, 9 penawaran event tersebut, baru 1 yang di acc di bulan ini, 8 penawaran tertolak, 3 diantaranya  penawaran sudah deal, draf kontrak sudah saya kirim, di injuri time, dapat kabar event tidak jadi, tapi alhamdulillah 1 event di NTB sudah berkontrak, walaupun masih menunggu DP untuk kepastiannya.

Sisi bisnis saya yang lain, pernah produk tape saya, di batalkan oleh clinet, padahal sudah saya produksi, kemaren ada perusahaan bakry besar, saya tahu perusahaan tersebut besar, karena brandnya ada di mana-mana, si pemilik bakry minta di bawakan contoh tape, kebetulan yang menelpon pemiliknya langsung alis bos besar, rumah pemilik bakry tersebut seperti istana, di jaga satpam, 5 anjing bull dog siap menerkan tamu yang tidak di kenal, saya hampiri satpam tersebut, saya mau ketemu bapak F, untuk keperluan antar sample tape, pak satpam mengambil sambil tape yang saya bawa, lalu di bawalah tape saya masuk ke rumah si bos, lama saya menunggu di pagar depan rumahnya, 40 menit kemudia si bos besar keluar sambil membawa sample tape yang lain, sambil ngomong, saya ingin tape yang seperti ini, saya di suruh mencicipi tape yang ia bawa, Sang bos bertanya kepada saya, enakan mana ? Saya jawab sama pak enak, si bos bilang enakkan tape ini, lebih legit, sambil ia masuk kembali ke dalam rumahnya yang "segede alaihim", ternyata tape saya tidak sesuai dengan selera lidahnya, saya pun di tinggalkan sendiri di depan rumah nya, tanpa ada basa-basi dari si bos. Saya menatap rumah mewah tersebut, sambil berdecak kagum, seperti rumah di dalam foto-foto majalah property, tiang rumah tersebut tinggi menjulang, 2 mobil mewah silau mengkilap, luasnya 500 meter lebih, berada di kawasan elit jakarta barat, ehh penghuni nya seperti bos-bos dalam sinetron yang kita tonton di televise, hehehe.

Terus harus kan saya kecewa dengan kejadian tersebut ? Tentu tidak, karen bagi saya, saat ini saya sedang mengalihkan target bisnis duniawi saya, dengan bisnis akherat bersama anak saya di pesantren..saya quantum iklaskan apa yang terjadi dan apa kemauan yang diatas atas jalan hidup saya, saya hanya berikhtiar maksimal, FAIDZA 'AZAMTA FATAWAKKAL 'ALALLOH

Semoga rezeki kalian satu milyar perbulan teman

Selasa, 10 Oktober 2017

Berkeluh kesah, Duh Rezeki !



Berkeluh kesah tentang rezeki, sudah sifat karakternya manusia, selalu saja berkeluh kesah, hutang numpuk (kalah cucian), kontrakan belum bayar, anak sakit, suami minta nikah lagi, lah coba itu (dukung ustadz Arifin), dan lain-lain, namun kita terkadang salah langkah dalam berkeluh kesah, seharusnya berkeluh kesah sama sang pencipta, atau orang alim,  namun kita melampiaskan keluh kesah pada orang yang tidak tepat, sama dukun, sama paranormal, sama mantan yang ujung-ujungnya bukan solusi yang di dapat malah problem baru, lebih baik adukan saja keluh kesah kepada Sang Khalik, memang butuh waktu, karena memang tugas kita disuruh mengadu dalam doa..tunggu proses, loadingnya ada yang cepat, ada yang lambat, kita percayakan saya dengan rencana Allah..

Kembali ke masalah rezeki, rezeki sudah di atur, tinggal kita berikhtiar lebih keras, kata Aa Gym sempurnakan ikhtiar agar kita mendapatkan rezeki lebih baik, ya memang di haruskan ! kalau hanya sekedar makan, cukup dengan teriak di pinggir jalan "teh teh.. kasihan teh" pasti dapat, hanya untuk sekedar makan! jika ingin lebih banyak lagi, teriaknya ganti "di jual.. di jual ..sepuluh ribu dapat tiga, beli satu dapat dua", atau teriaknya "di jual rumah sisah dua unit, bisa cicil tanpa KPR" pasti hasilnya bisa buat hidup tiga bulan.

Dalam sebuah seminar SEFT yang saya ikuti tahun lalu, ada konsep rezeki yang di terapkan dalam seminar tersebut, yaitu, awali doa baru bekerja, awali sedekah baru berharap, kita sebaliknya, setelah rezeki mampet bin seret baru kita berdoa, setelah proyek gol baru mau sedekah, " kalau proyek gol, gue akan sumbang sepuluh persen buat yatim" ehh proyeknya ga gol, ga jadi deh nyumbangnya,

Hidup memang tidak semudah tulisan ini bro, ehmm.. bisa benar, bisa juga tidak ! tinggal bagaimana kita menyikapi tulisan ini hehehe, kalau kata ustadz bersabar setiap kali kita ditimpa kesulitan. “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (QS. Al-Baqarah: 155).


Rabu, 04 Oktober 2017

Kita sama-sama berjuang nak !



Obrolan ringan dengan anakku "Bi, teman abang cuma pingin satu tahun di pasantren" loh kenapa ? Saya pun bertanya, "biaya tahunan di pesantren cukup mahal, ayahnya ga mampu untuk melanjutkan, abi ga usah jual mobil ya, biar abang aja yang mundur dari pesantren" loh kok malah ngelantur tentang keinginan untuk ikut jejak temannya.
Pasti bukan itu alasanya, saya pun bertanya kembali, kenapa kamu pengin mundur ? " abang takut ga mampu, menghafal sampai target 30 juz", semampu kamu bang, berapa pun hasil hafalan kamu, abi ikhlas dan ridho, abi jugakan lagi menghafal juz 30.



Waktu abi SD, ada guru abi mengajar pelajaran nahu sharof, anak-anak di suruh menghafal huwa huma hum, guru itu berpesan teruslah belajar dan menghafal, ibarat batu di teteskan air terus menerus, lama lama batu tersebut akan hancur, begitu juga ketika menghafal terus dan terus, menghafal di waktu kecil ibarat melukis di atas batu, menghafal sewaktu dewasa ibarat melukis di atas air, begitu pesan guru abi, terus sampai kapan  belajarnya ?, sampai ruh ini terpisah dari jasadnya.

Jangan khawatir nak, abi dan bunda sama-sama berjuang, walaupun kita bukan orang kaya, tapi insyaallah di mudahkan, buktinya bulan juli dan agustus kemaren, ketika harus melunasi biaya pesantren dan pelunasan kredit  mobil (ikhtiar kepingin insyaf dari riba), semua Allah permudah.

Abi, bunda juga berjuang untuk menghafal quran, kamu hafal 1 juz, abi hafal setengahnya, kamu hafal 30 juz, abi hafal 15 juz, bentuk motivasi ke anak saya, abi akan terus berdoa, walaupun abi butuh waktu lebih lama untuk menghafal juz 30, abi akan tetap melaporkan perkembangan abi ke kamu, ketika kamu pulang, abi tidak bertannya berapa jumlah hafalanmu, tetapi abi yang melaporkan jumlah hafalan abi ke kamu, "bang abi sekarang sudah sampai at takwir, " anak sayapun menjawab abang sudah mau ke juz 1 bi" wah hebat bang, abi hafalin at takwir satu bulan setengah baru hafal, kamu sudah mau juz 1.

Bagi abi ketika kamu mau di sekolahkan di Pondok, itu adalah anugrah bagi abi dan bunda.
Doa tak henti, perjuangan tanpa akhir untuk anakku yang sedang berjuang menghafal quran

Sawangan, 5 oktober 2017
By irvan gading 





summer collection