Rabu, 05 April 2017

Netral

sumber gambar dari internet


Sebenarnya materi ini saya ambil dari broadcast video teman saya berjudul Setan Bisu yang bersumber dari Kiblat TV, judulnya saya ganti menjadi netral, netral sendiri berarti tidak berpihak, ibarat wasit dia tidak berpihak kepada lawan ataupun kawan, saya tersentil dengan inbox teman SMA, ketika saya mengirimkan sebuah video tentang sebuah gerakan kiri yang sistematis ingin mengganggu kedautan Negara ini, teman saya menjawab in box saya dengan InnalillahiWainnaillaihiRojiun....Irvan kamu kan banyak relasi dan teman-teman tolong van pengaruhi, beri sedikit masukan,kamu jangan abu-abu van...tegas keberpihakan kita....InsyaAllah Allah buka pintu rizki kita.

Kembali ke netral, banyak dari teman-teman yang muslim, mengambil sikap yang katanya netral, tidak mau ambil pusing, tidak mau rempong, dan mencari aman, tanpa sadar mencari muka di hadapan manusia, akan tetapi justru dia membuang muka dari ridho Allah subhanahu wa ta'ala, saat agamanya di hina, di injak-injak, nabinya di lecehkan, ayat sucinya dinistakan, semuanya di seikapi Netral, sekali lagi mencari aman, takut khawatir di bilang fanatik, takut di bilang sara, atau takut di jauhi teman dan sebagainya, bahkan ada yang bilang Islam Rahmatan lil ‘alamin, alasan-alasan yang di bangun dengan persepsi dan ilusi, Netral dalam situasi seperti ini dalam islam di sebut Setan Bisu, Abu Ali Ad Daqaq Rahimahullah mengatakan siapa yg diam saja tidak membela kebenaran maka dia adalah Setan Bisu”

Ketahuilah teman pertarungan antara kebenaran dan kebatilan itu abadi, akan kah kita mengambil sikap netral, padahal di akherat nanti tidak ada posisi netral yang ada adalah golongan kanan dan golongan kiri, maka perjelaslah posisi kita, di akherat nanti hanya ada golongan ahli surga dan ahli neraka, maka tunjukan sikap kita, rencanakan tempat kita di akherat kelak. Di akherat manusia terbagi menjadi tiga golongan, golongan muminun, golongan, munafikun, dan golongan kafirun, dalam surat At Taubah, ayat 63, Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barang siapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya nerakan jahannamlah baginya, kekal mereka di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar.

Syarat masuk surga, dia beriman, dia mengerjakan amal sholeh, dia mengajak kebenaran, dan dia mengajak kepada kesabaran, begitu kata Dr Zakir Naik.
Akan menjadi bagian manakah kita, akan kah kita diam ? atau netral ketika agama kita di nistakan, akan kah kita merasa aman dengan memalingkan wajah kita dari dzat yang maha kuasa, dan akan kah kita merasa nyaman dengan menjadi setan bisu ??


Jakarta, 5 April 2017

summer collection