Minggu, 29 April 2018

Cerita fiksi yang saya alami..


Cerita fiksi yang saya alami..

Ini tentang politik kerajaan negeriku
Maaf Raja Dilan, saya tetap 08, memilih yang mudorot paling ringan, jika head to head 2019, cerita sedikit, dahalu ketika engkau jadi orang nomor satu di oslo, saya sempat apresiasi terhadap engkau, dengan program mobil semea mu, namun ketika pilkada kota Batavia, engkau di dukung oleh kebanyakan petinggi prajurit keraton yang saya tahu, benci akan Islam, benci akan agama saya, terbukti realitanya sekarang.

Menjelang pilja 2014 lalu, saya pun berdebat dengan teman sekelas di SMA, saya beberkan informasi, petinggi prajurit keraton yang benci agama saya, berada di dalam lingkungan mereka dan hasilnya apa daya, hati tak sampai, hubungan kami pun retak seperti cangkir termakan usia, membeberkan cerita fiksi terhadap teman yang berbeda haluan, seperti menawarkan air dingin di musim hujan, padahal fiksi selaras dengan realitas yang ada, "begitu kata profesor di acara Tv"

Cerita sedikit tentang Saya, saya berprofesi sebagai management mc, yang pekerjaannya menawarkan jasa mc, moderator, termasuk para artis, ada mc berbahasa jepang, mc berbahasa mandarin, mc berbahasa korea,  untuk berbagai event di berbagai daerah, baik dalam kota dan luar kota,  ada fakta menyakitkan ketika, event di Kalimantan, 2 tahun yang lalu, saya berjumpa denga pemandu wisata, duduk bersebelahan dalam 1 pesawat, obrol punya obrolan, pemandu ini,  sedang membawa segerombolan orang sosialis tirai bambu sebanyak 20 orang, yang akan di datangkan ke hutan-hutan untuk mencari tambang di pedalaman hutan kalimantan, ternyata kegiatan tersebut berlangsung setiap minggu, mereka turis tirai bambu ditinggal saja oleh pemandu itu,  fakta kedua ketika saya support event di Batavia, ada RS besar dari negeri tirai yang ingin membuka cabang di Batavia, saat itu saya bawa mc berbahasa  mandarin,  kebetulan saya jumpa juga dengan penterjemah acara event itu,  penterjemah becerita tetang beragam proposal dari negeri tirai,  proposal tersebut di tujukan ke orang nomor 1 kerajaan ini, salah satu proposal adalah program kredit kecil menengah untuk tingkat kelurahan, penterjemah ini bilang, tinggal tunggu getok palu saja program kredit kecil dari negeri tirai akan berjalan, Fakta terakhirnya, event di gedung bundar, pejabat gedung bundar bilang, bahwa kerajaan kita sedang berkiblat ke negeri sosialis tirai bambu, maka mau ga mau kita harus mendukung program kerajaan ini..

Saya tidak benci dengan negeri  tirai bambu, saya benci dengan program raja ini, yang begitu mudah membuka 10 juta lapangan kerja untuk mereka, walaupun mereka pemodal besar, tetapi engkau Raja Dilan tidak punya marwah  terhadap negeri ini, janji-janji mu sebagian besar ada fiktif, engkau RAJA Dilan hanya mementingkan kepentingan asing, di banding dengan rakyat negerimu ..
Cerita fiksi yang selaras dengan realitas, bukan cerita fiktif yang mengandung kebohongan...
Hanya menginformasikan Fakta pribadi
#2019gantiraja
BY Irvan Gading..

Kamis, 05 April 2018

Belajar dari Sahabat penjual bensin eceran


Sudah lama saya tidak jumpa dengan sahabat saya, sahabat saya ini berprofesi sebagai penjual bensin eceran, di daerah pejompongan, kemaren (5 april) sepulang saya event Kaskus di kuningan, saya lewat tempat beliau berdagang, pas kebetulan dia sendiri yang menunggu dagangannya, biasanya kalau saya lewat, istrinya yang menunggu, ketika saya tanya sama istrinya, istrinya menjawab "biasa lagi khuruj" (istilah jamaah tabliq), tetapi kali ini beliau sendiri yang menunggu, tanpa fikir panjang, langsung saya belokan kendaraan saya di depan kios kecilnya.

Kenapa saya suka sekali mampir ngobrol dengan sahabat saya ini, sahabat saya ini orang betawi asli, ketika ngobrol, pasti ada aja cerita penuh hikmah dari sahabat saya ini, setelah saling sapa dan bersalaman, saya di persilakan duduk dan di tawarkan minuman, "ente kalau datang pas banget waktu mau sholat" azan asarpun terdengar, kamipun pergi sholat asar berjamaah di musholah terdekat.

Cerita menarik dari teman saya ini, dua tahun lalu, setelah dia pulang khuruj, istrinya kepingin punya rumah sendiri, "rumah emang murah apa ? ada tabungan berapa mau beli rumah, begitu kata sahabat saya, beberapa hari kemudian, sahabat saya dapat broadcast dari WA, di jual rumah 120 juta dekat stasiun depok lama, dia langsung hitung tabungannya,  terkumpullah 30 juta rupiah, dia datangi penjual rumah tersebut, saat dia datangi, ada beberapa calon pembeli yang sedang menawar, hingga datang waktu asar, pemilik rumah pergi sholat dekat musholah rumahnya, sahabat sayapun ikut sholat berjamaah dengan pemilik, setelah sholat selesai, langsung ia sapa pemilik, sahabat saya memperkenalkan diri, nama tempat tinggal dan sebagainya, sedikit cuplikan dialog sahabat saya,

S : Pak mau di lepas berapa rumahnya ?
P : 120 Juta
S : Bisa kredit ga pak, saya ada dana 30 juta !
P : Itu ada dua calon pembeli mau beli cash, harga belum cocok saya ga kasih
S: Ya udah deh pak, kalau bapak berubah pikiran ini nomor telp saya.
Tiga hari kemudian sang pemilik menelpon sahabat saya, sahabat saya di suruh datang kerumahnya,
P : Saya sudah lihat FB mas, mas anak 5 yaa, masih ngontak, saya kasihan sama mas, boleh deh mas kredit dengan DP 30 juta, sisahnya mas cicil selama 2 tahun.

Dan Alhahamdulillah cicilan rumah tersebut tinggal 10 bulan lagi, begitu cerita sahabat saya, penjual bensin eceran, dari cerita panjang lebar selama dua jam saya bertemu, ada dua amalan yang ia lakukan, yang pertama ia menjaga sholat lima waktu berjamaah di musholah, yang kedua, ia selalu memuliakan tamu yang datang, dari kopi, es teh manis, hingga ketepok pinggir jalan ia sodorkan untuk tamu yang mampir ketempatnya, ketika pamitpun, ia tuangkan 1 liter bensin ke tanki motor saya, mungkin dua amalan itu yang membuat ia di mudahkan Allah, ketika hendak membeli rumah di daerah Depok.

Semoga Allah berkahi rezeki shabat saya
06 April 2018

summer collection