Kamis, 05 April 2018

Belajar dari Sahabat penjual bensin eceran


Sudah lama saya tidak jumpa dengan sahabat saya, sahabat saya ini berprofesi sebagai penjual bensin eceran, di daerah pejompongan, kemaren (5 april) sepulang saya event Kaskus di kuningan, saya lewat tempat beliau berdagang, pas kebetulan dia sendiri yang menunggu dagangannya, biasanya kalau saya lewat, istrinya yang menunggu, ketika saya tanya sama istrinya, istrinya menjawab "biasa lagi khuruj" (istilah jamaah tabliq), tetapi kali ini beliau sendiri yang menunggu, tanpa fikir panjang, langsung saya belokan kendaraan saya di depan kios kecilnya.

Kenapa saya suka sekali mampir ngobrol dengan sahabat saya ini, sahabat saya ini orang betawi asli, ketika ngobrol, pasti ada aja cerita penuh hikmah dari sahabat saya ini, setelah saling sapa dan bersalaman, saya di persilakan duduk dan di tawarkan minuman, "ente kalau datang pas banget waktu mau sholat" azan asarpun terdengar, kamipun pergi sholat asar berjamaah di musholah terdekat.

Cerita menarik dari teman saya ini, dua tahun lalu, setelah dia pulang khuruj, istrinya kepingin punya rumah sendiri, "rumah emang murah apa ? ada tabungan berapa mau beli rumah, begitu kata sahabat saya, beberapa hari kemudian, sahabat saya dapat broadcast dari WA, di jual rumah 120 juta dekat stasiun depok lama, dia langsung hitung tabungannya,  terkumpullah 30 juta rupiah, dia datangi penjual rumah tersebut, saat dia datangi, ada beberapa calon pembeli yang sedang menawar, hingga datang waktu asar, pemilik rumah pergi sholat dekat musholah rumahnya, sahabat sayapun ikut sholat berjamaah dengan pemilik, setelah sholat selesai, langsung ia sapa pemilik, sahabat saya memperkenalkan diri, nama tempat tinggal dan sebagainya, sedikit cuplikan dialog sahabat saya,

S : Pak mau di lepas berapa rumahnya ?
P : 120 Juta
S : Bisa kredit ga pak, saya ada dana 30 juta !
P : Itu ada dua calon pembeli mau beli cash, harga belum cocok saya ga kasih
S: Ya udah deh pak, kalau bapak berubah pikiran ini nomor telp saya.
Tiga hari kemudian sang pemilik menelpon sahabat saya, sahabat saya di suruh datang kerumahnya,
P : Saya sudah lihat FB mas, mas anak 5 yaa, masih ngontak, saya kasihan sama mas, boleh deh mas kredit dengan DP 30 juta, sisahnya mas cicil selama 2 tahun.

Dan Alhahamdulillah cicilan rumah tersebut tinggal 10 bulan lagi, begitu cerita sahabat saya, penjual bensin eceran, dari cerita panjang lebar selama dua jam saya bertemu, ada dua amalan yang ia lakukan, yang pertama ia menjaga sholat lima waktu berjamaah di musholah, yang kedua, ia selalu memuliakan tamu yang datang, dari kopi, es teh manis, hingga ketepok pinggir jalan ia sodorkan untuk tamu yang mampir ketempatnya, ketika pamitpun, ia tuangkan 1 liter bensin ke tanki motor saya, mungkin dua amalan itu yang membuat ia di mudahkan Allah, ketika hendak membeli rumah di daerah Depok.

Semoga Allah berkahi rezeki shabat saya
06 April 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

summer collection