Luar biasa suasana, 212 jilid dua kemaren,
tumpah ruah, saya datang aga terlambat, setelah mengantar orderan ke sebuah
restoran langganan saya, yang jarak hanya dua kilo meter dari senayan, saya
mencari lokasi parkir kendaraan, awalnya saya merapat dekat gedung manggala wana bakti,
namun lokasi parkir motor sudah penuh, sayapun melaju ke arah seberang senayan,
ternyata sudah banyak orang berkumpul, saya merapat disana, ketika azan zuhur
berkumandang, saya mencari masjid terdekat, Maha Suci Alloh masjid di seberang
senayan, telah menyiapkan ratus box makanan yang akan di bagikan ke peserta
aksi, lepas sholat dan istirahat, aksi saya lanjutkan, sempet saya berfoto,
sambil teman saya berujar, “semoga kita di kumpulkan bersama dalam surganya Allah”.
Berkumpul dengan orang sholeh dan teman-teman pejuang aqidah menjadi keyakinan bagi
saya, ketika di bangkitkan di hari pembalasan nanti, termasuk ke dalam golongan
manakah saya, apakah masuk ke dalam pejuang aqidah, atau penghianat aqidah, dan
semoga di akhirat nanti, tidak terjadi penyesalan yang luar biasa, karena
secara sengaja dan sadar kita memilih pemimpin yang tidak beriman.
Jangan bicara akhirat, yang belum
terjadi, begitu mungkin kata teman-teman, baik sedikit saya cerita tentang azab
kubur, yang masih ada hubungan dengan akherat, bapak saya adalah pengurus
masjid, beberapa tahun yang lalu, telah meninggal kerabat tetangga kami, dua
hari setelah prosesi penguburan, terjadi perbedaan pendapat, dari keluarga
besarnya, jenazah yang di kubur berada di lokasi kuburan kristen, bapak
saya di minta memindahkan jenazah tetangga kami, sempat terjadi perdebatan
panjang, bapak saya minta pertimbangan ustadz masjid, sang ustadz berpesan
lebih baik di urungkan memindahkan jenazah tersebut, takut terkabar fitnah,
namun keluarganya tetap kekeh ingin memindahkan jenazah tersebut, akhir dengan
berat hati bapak saya terpaksa menjalakan tugas berat tersebut, di bantu
petugas penggali kubur, sepulang dari proses penggalian dan pemindahan jenazah,
bapak saya beristigfar berulang-ulang..ya Alloh kenapa dengan jenazah tersebut lidahnya
terjulur panjang, dengan kain kafan terkoyak, seperti sebuah siksaan baru saja
terjadi, dan ada kejadian aneh yang di alami bapak saya, selepas penguburan,
bapak saya pergi ke sebuah dealer tempat pembayaran cicilan motornya, ada bau
anyir mengikuti bapak saya, akhir bapak kembali ke kuburan tadi dan berdoa
"ya alloh hilangkan bau anyir ini, biarlah pada tempatnya".
Sebuah kejadian yang benar terjadi .
apakah kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran untuk kita sebagai muslim, saya
kembalikan kepada kalian, karena Allohlah yang membolak-balikan hati.
Dan perlunya kita berteman dengan
orang sholeh, karena teman yang sholeh dapat menolong kita di akherat nanti,
ketika teman yang sholeh sudah berada di dalam surga, mereka bertanya kemana si
fulan yang dulu bersama kita duduk di majelis ilmu, kemana si fulan yang
menyeru kebaikan, “Kata Allah mereka di neraka" cari teman mu yang di
neraka ajak ke surga".
Untuk
Saudaraku Sesama muslim
Sawangan,
berkabut 22 Februari 2017