Jumat, 10 Agustus 2018

Mungkin ini rahasia sukses Bang Sandi !!

gambar dari dream

Mungkin ini rahasia sukses Bang Sandi !!

Saya pertama kali mendengar Nama Sandiaga Uno sekitar tahun 2004, ada  saudara istri  yang bekerja di  perusahaan milik bang Sandi,  ketika menyebut Nama akhir Uno, saya langsung kepikiran  Mien UNO  sang ibu dari bang Sandi, saudara saya bercerita tentang banyak perusaahan milik bang Sandi.

Tahun 2009 Tanpa sengaja saya ikut dalam sebuah  seminar bisnis,  yang saya ingat beliau membuka speech di awali dengan bismillah kemudian sedikit cerita sukses, baru beliau ucapkan Assalamualaikum, Pesan beliau, harus  punya keberanian, optimisme dalam memandang masa depan, bangun jaringan atau hubungan dengan siapa saja dan harus punya target, (aga-aga lupa cerita utuhnya).  ohh ini pengusaha muda yang di ceritakan saudara saya,  pertemuan kedua dengan beliau di salah satu event akbar  tahun 2016 di kediaman rumah ustadz di Jakarta Selatan.

Pagi tadi dapat BC di Grup WA, tentang kebiasaan ibadah beliau, (Diambil dari tulisan mas saptuari )

Aku ingat Januari lalu, kami rapat kecil dengan Mas Sandi di Eksekutif Lounge Bandara Adi Sucipto sehabis dia ngisi seminar di UGM, makanan dan minuman terhidang di meja, kami berebutan mengambilnya, Mas Sandi tidak menyentuhnya karena sedang puasa.

“Mas... Apa yang bikin Mas Sandi tetap konsisten dalam ibadah mas? Dirimu dah super saksess, tapi aku pernah baca puasa Daud masih rutin mas Sandi lakukan, Sholat Dhuha juga gak pernah putus... Maluuuu aku mas kalo lihat ibadahmu, kok bisa dirimu seperti itu” kataku penuh tanya.
Mas Sandi tersenyum, kepala plontosnya oleh-oleh umroh tampak lucu malam itu.
“jadi begini, ibadah itu kalo sudah rutin kita lakukan bukan lagi menjadi sebuah kewajiban tapi menjadi sebuah kebutuhan.
Jadi kalo aku gak sholat dhuha aja sekali, tiba-tiba ada sesuatu yang hilang. Aneh rasanya... walaupun itu Sunnah jadi terasa wajib.
Dan aku ngerasain sekali hikmahnya, sudah 7-8 tahun ini aku rutin aku lakukan, rejeki itu seperti gak aku cari, semua datang sendiri.. seperti dianter rejeki itu” Mas Sandi mulai bercerita.
“Dhuha mu berapa rakaat mas?” tanyaku lagi
“delapan Insya Allah..” Jawab Mas Sandi singkat.
“aku juga sering banget merasa diselamatkan oleh Allah dengan banyak kejadian-kejadian yang tidak berhasil aku dapatkan.

Dulu aku pernah dicalonin jadi bendahara Partai Demokrat lho, waah kalo sampai kejadian maluuu wajah kita sekarang muncul di koran-koran, pasti ikut keseret-seret yang begituan! Hehehe... “ lanjut Mas Sandi.
“Jadi benar itu, sesuatu yang kita anggap baik buat kita, belum tentu baik di mata Allah! Dan aku banyaaak banget ngalami, sehingga aku merasa justru aku diselamatkan oleh Allah ketika aku tidak mendapatkannya...”
Kami manggut-manggut mendengarnya...
Aaah… Aku yang paling terpana, ternyata Jakarta tidak mengambil Tuhannya... Mas Sandi membuktikan istiqomah di jalur hidupnya.., aku terlalu naif memvonis Jakarta.
Aku masih menggenggam kacang goreng ketika dari balik jendela lounge kulihat Jet pribadi membawa Mas Sandi take off pulang ke Jakarta.
Pantaslah Beliau Menjadi Pengusaha Sukses.

Pantaslah Beliau Dikejar Kejar Rezeki Karena ternyata beliau memiliki MAGNET REZEKI.

Minggu, 05 Agustus 2018

Bersabarlah Nak


Bersabarlah Nak
Bersabarlah nak, itu yang keluar dari perkataan ku, ketika anakku merasa ga nyaman di pondok, adakah faktor yang  membuat ia tidak nyaman, ya banyaknya materi baru di pondok yang mebuat itu tidak nyaman, sekali lagi saya hanya bilang, bersabarlah, karena di tempat manapun enggakau akan temukan hal ini.
Bersabarlah nak..  
Karna kau tak akan pernah tau sebesar mana luka yang kau toreh dihati ini, ketika   enggau terus menggerutu..
Bersabarlah nak..
Karna kau nanti akan merasakan hasilnya nanti
Bersabarlah nak...
Karena orang sabar itu disayang tuhan
Bersabarlah nak..
Karena esok lusa jika kau sabar buahnya akan sangat manis kau dapatkan
Karna jika kau tak bisa sabar
Banyak hati yang kan terluka
Banyak hati yang kan kecewa
Banyak hati yang kan meninggalkanmu
Bersabarlah...
Bersabarlah.. Dan jika kau tak bisa bersabar, pergilah engkau berwudhu

summer collection