Episode ke 64 mengakhiri jalan cerita sinetron HBN, Waktu terasa pendek
ketika kita menjalani dengan hati senang, begitu sebaliknya waktu terasa
panjang ketika kita menjalani dengan hati gundah gulana dan tidak iklas.
Haduhhh saya termasuk iklas ga yaaa ?????? (Banyak benar tanda tanyanya)..
Kurang lebih empat bulan sejak pertama kali sinetron tersebut produksi,
saya berada di belakang layar produksi sinetron tersebut.
Saya menjadi faham karakter masing masing orang karena banyaknya intensitas
ketemu dengan pemain, ketemu para crew shooting, ngobrol bareng dengan sang
sutradara dan lain - lain. Sebuah kerja sama yang baik dalam produksi sinetron
tersebut, ternyata tidak di imbangi dengan sifat dan karakter masing-masing
pemain serta crew, dan Hasilnya adalah Bungkus.
Semua berharap sinetron ini akan panjang hingga ratusan episode, tetapi
takdir berkata lain, pernah saya mendengar ucapan langsung dari pemain sinetron
lain, "kita tidak tahu siapa yang akan Alloh akan angkat derajat dalam
sinetron ini, maka jadi pemain jangan sombong" begitu pesan Babe Idrus
yang saya ingat. Sebuah pesan yang sangat bijak menurut saya, dan sebuah pesan
untuk intropeksi bagi pemain, crew serta sutradara, tentu juga pesan bagi saya.
(Maaf bang abang)..
Sadar atau tidak sadar kita menyepelakan team work, ya ga ada salahnya kita
berlapang dada agar kerjasa sama tersebut berjalan dengan baik, produksi
berlajan lancar, tidak menyepelakan orang lain, meninggalkan ego masing-masing
di rumah, dengan tujuan sukses bersama.
Salam minimal 1 milyar perbulan
Selamat Berlibur Teman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar