Sepulang
dari rumah saudara, saya melihat tempat pangkas rambut langganan saya lagi
kosong, langsung saya belokan kendaraan saya untuk mampir, gerai pangkas rambut
ini bernama jei barber shop, ruangnya ber ac, di dalam hanya ada dua kursi
tempat para pelanggan siap di pangkas rambutnya.
Saya
langsung duduk di kursi cukur tersebut, biasa bang satu centi, "ungkap
saya ke abang cukurnya", model satu centi adalah model yang sering saya
gunakan di kepala saya, karena simple, dan ngirit sampo hehehe.
Semenjak
saya rajin menulis dalam blog, segala sesuatu yang berhubungan dengan motivasi
hidup pasti saya cari tahu bagaimana dan seperti apa orang menjalakan
bisnisnya, termasuk bisnis pangkas rambut ini, saya awali pertnyaan
pembuka,"sendiri aja nih bang ?, kemana temannya ?", si abang tukang
cukur menjawab, "teman saya lagi libur", Saya lanjut pertanyaan yang
lain, gimana sehari bisa mencukur berapa orang ?,
Singkat
cerita, si abang pegawai cukur, sehari bisa mencukur 26-30 orang, atau dalam
sebulan mengantongi income bersih sebesar 3 juta lebih, dengan jasa per kepala
Rp 15 rb, teman seprofesinya juga mengantongi income 3 jutaan, sudah di potong
uang makan, bagaimana dengan sang pemilik , sang pemilik mengatongi omset
sekitar 6 juta, untuk pemilik harus
menyisihkan biaya listrik dan biaya sewa, pola kerja sama pemilik dan pekerja
pangkas rambut tersebut adalah fifty fifty alias 50 persen 50 persen, ini
adalah omset standar, lain lagi jika musin masuk sekolah, musim lebaran, kami
bisa tembus perbulan 8 juta bersih ujar si abang cukur tersebut.
Pola bagi
hasil tersebut berbeda beda dan tergantung lokasi, jika harga sewa aga mahal,
pola 40:60, 40 pekerja dan 60 pemilik, modal yang di butuhkan biasanya 25 juta
sudah termasuk biaya sewa dan perlengapan alat cukur, untuk lokasi yang lebih
elit tentu harga sewa beda lagi, dan harga ongkos pangkas pasti lebih mahal,
untuk pekerja biasanya berasal dari
garut, mereka menyebutnya asgar (asli garut).
Dan yang
uniknya para pekerja pangkas rambut tersebut belajar dari seniornya, untuk
belajar pangkas di butuhkan waktu 2-3 minggu, para yunior ini belajar praktek
mencukur dengan cara keliling di Sekolah Dasar dan menawarkan jasa potong
gratis kepada siswa SD di daerah asalnya, setelah mahir para pekerja pangkas
rambut tersebut di ajak oleh teman ke jakarta atau daerah lainnya, ada juga yang ikut kursus dengan biaya kursus
1.5 juta .
Jei
barbershop ini adalah cabang yang kedua, padahal di sepanjang jalan pasir putih
yang berjarak 4 kilo meter saya hitung ada 7 barber shop belum termasuk salon
wanita.
Walaupun
persaingan ketat, servise juga yang membuat barbershop kebanjiran pelanggan..
Sukses yaa
Bang semoga next time bisa jadi pemilik pangkas rambut,
“Amiin” kata
si abang pemangkas rambut.
Inspirasi
Bisnis
By Irvan Gading
Tidak ada komentar:
Posting Komentar