Judul ini saya ambil dari time line FB master trainer saya Kang
Hilbram Dunar, walapun saya belum membaca bukunya, sepertinya judul
tersebut ada kaitanya dengan tulisan saya..
Cak Nur nama yang
saya kenal di pertemanan BB saya, Cak Nur meng invite pin BB saya di
akhir bulan mei, dalam pertemanan BB tersebut, dia menanyakan no hp
saya, karena memang nomor Hp saya tidak bersifat rahasia, saya berikan
saja ke beliau, tapi kalau minta nomor kontak artis tetap saya
rahasiakan hehehe..
Akhir september kemaren saya di telpon oleh
seseorang dari Kabupaten daerah Lampung, ingin mengundang ustadz Kh
Ahmad Ihsan untuk meresmikan masjid di daerahnya, setelah deal dengan
biaya tranportasi, akhirnya di tetapkanlah tanggal 12 Oktober untuk
acara peresmian tersebut, sebelum berangkat di tanggal tersebut, saya
menerima kiriman gambar via BB, bahwa banner iklan sang ustadz sudah di
sebar di penjuru desa, ternyata yang mengirim Cak Nur teman BB saya.
Setibanya di Bandar udara Raden Inten Lampung, saya di jemput dengan
mobil fortuner warna putih dengan dua pengawal forwayder, di butuhkan
forwayder untuk sampai lebih cepat karena jarak antara bandara udara
dengan lokasi berjarak kurang lebih 3 jam perjalanan.
Saya sempat
mampir beristirahat di restoran padang, kemudian perjalanan di
lanjutkan kembali, akhir nya sampai juga di rumah kediaman Cak Nur sang
pengundang, rumah yang cukup megah, ditambah 3 unit mobil mewah
terparkir di garasinya, mobil yang di gunakan untuk menjemput saya juga
termasuk miliknya.
Kami pun di sambut layaknya seorang pejabat dari Jakarta.
Siapakah Cak Nur, seorang anak kampung dengan latar bekang keluarga
sederhana, anak seorang tukang bangunan yang merantau ke Lampung pada
tahun 1975, masa kecil seorang cak nur pernah di sindir sang pengurus
pesantren dengan sindiran “apa mampu orang tua menyantrenkan anaknya di
pesantrean ini”.
Masa kuliah pun banyak ia jalani di masjid kampus,
sambil memberikan pengajian serta private untuk anak-anak di lingkungan
kampus, keterbatas danalah yang membuat dia harus kerja ektra keras
seperti itu, ketika lulus kuliah cak nur pernah menajdi sales buku salah
satu penerbit terbesar di indonesia, omset penjualan pernah tembus
mengalahkan omset seluruh sales di indonesia, berkat jasanya dia di
promosikan untuk memimpin cabang di daerah kalimantan, namun
konsekwesinya pindah yang memberakan ia tidak menerima tawaran posisi
tersebut.
Setelah berhenti, sempat cak nur, tertarik dengan bisnis
batu bata, dia mencari bahan baku sendiri, ia produksi sendiri dan ia
pasarkan sendiri, sebuah usaha yang pantang menyerah telah di contohkan
oleh cak Nur, hingga datang kesempatan Cak Nur di terima sebagai PNS.
Gaya kemampuan berkomunikasi di atas panggungpun menambah kepercayaan
saya bahwa seorang Cak Nur yang pekerja keras layak untuk menduduki
posisi yang ia embang sekarang dalam usia yang relatip muda 32 tahun ia
menjadi Kasie Paud di Kabupaten Mesuji, menjadi sekertaris PB NU di
wilayah Kab Tulang Bawang, mengurus bisnis kontraktor bersama
keluarganya.
Ini yang saya maksud rezeki dan kehebatan komunikasi,
lancar komunikasi lancar rezeki, kerja keras saja tidak cukup di
butuhkan kemampuan berkomunikasi dengan baik sehingga rezeki mengikuti,
dan korelasinya adalah Dengan keahlian berkomunikasi kita bisa melakukan
kegiatan komunikasi secara efektif. Ketika komunikasi yang kita lakukan
berjalan secara efektif, gagasan-gagasan kita bisa tercapai dengan
baik. Pencapaian gagasan inilah yang membawa kita pada kesuksesan.
Salam 2 milyar perbulan..
Mau ngajar dulu ahhhh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar