Sepulang dari event di lampung kemaren, biasanya saya selalu menggukan damri atau taxi, baik pergi maupun pulang, tetapi kali ini saya menggunakan motor verza yang saya parkir di perataran parkir bandara, karena saya baru pertama kali parkir motor, saya lupa dimana saya parkir tuh motor, usut mengusut (kaya petugas KPK aja usut mengusut...)
Setelah saya menunjukan bukti parkir kepetugas, ternyata saya parkir di terminal satu sedangkan saya saat pulang berada di terminal dua bandara, walah oonnyaa diriku ..akhirnya saya di sarankan naik shutel bus menuju terminal satu..
Ketika saya sedang menunggu shutel bus ada petugas kebersihan wanita
tua yang sudah berumur, saya sempatkan mengobral dengan wanita tua
tersebut, sambil memegang sapu dan korek api gas, isi gas masih banyak
nih, mau nih dik ?? ujarnya kepada saya, saya ga merok ema, bawa aja ma
buat di rumah. saya pun melanjutakn perbincangan dengan ema tersebut,
ternyata si ema ini sudah lebih dari 5 tahun ia bekerja sebagai tukang
sapu bandara, penghasilan suaminya yang berprofesi sebagai tukang ojek
tidak mencukupi kebutuhan hidupnya, si ema ini harus bangun lebih pagi
menyiapakan sarapan, mencuci pakaian, dan pekerjaan rumah tangga lainya,
setelah selesai baru ia berangkat menuju bandara bertugas sebagai
petugas kebersihan bandara, penghasil dari tukang sapu bisa dia gunakan
untuk biaya listrik rumahnya danbiaya sekolah beberapa anaknya.
Saya langsung teringat dengan wanita-wanita pekerja keras di rumah, ada ibu saya yang mengajar TK tetapi tidak melupakan tugas sebagai seorang ibu, ada isteri saya yang sebenarnya mereka juga bekerja, meraka menyiapkan sarapan untuk saya dan anak-anak, mereka mencuci, menyapu, membersihakan pekerjaan rumah lainya, mengantar kesekolah, bahkan membantu mengerjakan PR anak-anak saya, dengan job description yang demikian banyak skill multitasking dan kepiawaian menuntaskan pekerjaan rumah secara bersamaan, bahkan ada para istri yang juga membantu berperan mencari nafkah seperti si ema tukang sapu bandara..
Sebenar merakalah sang pekerja keras sesungguhnya...trims for moms dan trims for my wife...
n buat info aja bayar pakir motor di bandara murah banget hanya lima ribu, mau dua hari, mau dua minggu tetap bayar lima ribu...
Selamat berlibur teman...sukes selalu.
Saya langsung teringat dengan wanita-wanita pekerja keras di rumah, ada ibu saya yang mengajar TK tetapi tidak melupakan tugas sebagai seorang ibu, ada isteri saya yang sebenarnya mereka juga bekerja, meraka menyiapkan sarapan untuk saya dan anak-anak, mereka mencuci, menyapu, membersihakan pekerjaan rumah lainya, mengantar kesekolah, bahkan membantu mengerjakan PR anak-anak saya, dengan job description yang demikian banyak skill multitasking dan kepiawaian menuntaskan pekerjaan rumah secara bersamaan, bahkan ada para istri yang juga membantu berperan mencari nafkah seperti si ema tukang sapu bandara..
Sebenar merakalah sang pekerja keras sesungguhnya...trims for moms dan trims for my wife...
n buat info aja bayar pakir motor di bandara murah banget hanya lima ribu, mau dua hari, mau dua minggu tetap bayar lima ribu...
Selamat berlibur teman...sukes selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar